Padang Panjang, Editor.- Musrenbang tahun 2021 Kota Padang Panjang, Senin (12/4) diwarnai tiga fakta menarik. Jika fakta pertama menunjukan prestasi kota ini terkait aplikasi program Smart City, yakni pelaksanaan Musrenbang yang pertama kali digelar pola online meeting bisa berjalan cukup sukses.
Beda dengan dua fakta lagi, seperti terungkap di Musrenbang (Musyawarah Rencana Pembangunan) 2021 yang dibuka oleh Walikota Fadly Amran itu, faktanya kurang menggembirakan. Sebab, proyeksi pendapatan di 2021 bakal melorot, rencana belanja (rutin & pembangunan) juga terpaksa dievaluasi besar-besaran.
Lalu, berapa proyeksi APBD 2021 Kota Padang Panjang? Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) setempat, Dr.Winarno menyebut semula sebelum wabah Covid-19 muncul di tanah air, proyeksi pendapatan sebesar Rp 592,4 milyar dengan kontribusi PAD Rp 92,5 milyar, dan belanja Rp 607,4 milyar.
Terus, karena dampak Covid-19, proyeksi pendapatan APBD 2021 Padang Panjang terpaksa dihitung ulang. Perkiraan sementara proyeksi pendapatan 2021 itu kurang-lebih akan sama dengan APBD 2020 setelah dikurangi sejumlah pemotongan oleh pemerintah pusat, sebut Winarno tanpa merinci.
Sementara upaya Pemko Padang Panjang memacu peningkatan kontribusi PAD (Pendapatan Asli Daerah) atas APBD juga sulit, karena dampak wabah Covid-19 tadi. Banyak sumber PAD juga terdampak, di antaranya penerimaan retribusi layanan RSUD, retribusi pasar, pajak restoran dan pajak hotel.
Karena itulah, Walikota Padang Panjang, Fadly Amran meminta kepada tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) setempat, di samping forum Musrenbang, agar menyisir lagi semua usulan rencana kegiatan pembangunan daerah (RKPD) 2021. Lakukan rasionalisasi dan prioritas usulan RKPD berpedoman ke RPJM 2018-2023.
Mengingat keterbatasan proyeksi penerimaan APBD Padang Panjang di 2021 itu pula, Walikota Fadly juga berharap kepada Pemprov Sumbar untuk mengupayakan bantuan ke kota ini. Hal itu terutama terkait program-program yang terintegrasi dengan provinsi dan daerah tetangga, di samping program strategis kota ini.
Di antara program dan kebutuhan Pemko Padang Panjang yang terintegrasi dengan provinsi dan hinterland itu, seperti irigasi, peternakan sapi perah, kali bersih, eksploitasi potensi obyek wisata alam Air Terjun 7 Tingkek dan Goa Batubatirai (Goa Batu versi novel Di Bawah Lindungan Ka’bah karya Buya HAMKA).
Sedang program strategis Padang Panjang yang butuh bantuan Pemprov Sumbar itu, seperti dirinci oleh Kepala Bappeda setempat, Rusdianto lewat paparannya di forum Musrenbang 2021 itu, antaralain revitalisasi Rest Area di Silaiangbawah (lihat berita terkait), lanjutan pembangunan Islamic Centre di Kotokatik.
Berikut, lanjutan pembangunan jalan lingkar barat dan selatan; pengembangan peran kota pelajar, terutama pada SMTA yang sudah jadi urusan provinsi; pengembangan fasilitas penunjang Pasar Pusat; pengembangan fasilitas olahraga; program Smart City; dan pengembangan usaha sapi perah serta industri hilirnya.
Pada 2021 datang, seperti diketahui, kata Rusdianto, mantan Sekda Kota Solok itu, merupakan tahun ketiga periode Walikota/Wakil Walikota Fadly Amran – Asrul (2018-2023). Musrenbang 2021 sebagai tahapan ketiga penyiapan RKPD 2021 itu adalah bagian dari pengisian RPJM 2018-2023 tersebut.
Terkait pelaksanaan Musrenbang 2021 pola online meeting, itu dilakukan memanfaatkan Command Centre Padang Panjang dengan aplikasi zoom. Lewat cara ini, Walikota Fadly Amran dan narasumber tampil di Balaikota, 1 narasumber lain di Padang, sedang peserta mengikuti terpencar di banyak kantor di Padang Panjang.** Sheni/Ym
Leave a Reply