(26)
Ayah Viktor Tanjung melangkah, kemudian berdiri di podium. Setelah menyampaikan puji syukur ke hadirat Illahi, salawat kepada Nabi Besar Muhammad SAW, dan salam kepada peserta dan undangan, ayah Viktor Tanjung menyatakan, bahwa Mubes XXX Urang Maya kali ini sangat istimewa. Pertama, 150 Anggota Persatuan Pemuda Maya Dunia pulang basamo didamping kakek-nenek dan ayah-ibu mereka. Kedua, karena kakek dan nenek senagari, mereka sepakat mensinerjikan program bhakti sosial dengan berbagai rencana kegiatan. Di antaranya, menghidupkan dan membangun kembali Nagari Minang, nagari asa kakek para tunduik bujang dan anggota PPM Dunia, dan membilai apa yang senteang di nagari asa nenek mereka.
“Untuk mewujudkannya perlu dukungan dana dari sponsor atau donatur. Mereka butuh kearifan kita. Walaikumsalam,” kata ayah Viktor Tanjung.
“Walaikummusalam!” jawab sebagian banyak peserta Mubes.
Ayah Viktor Tanjung melangkah kembali ke tempat duduknya. MC mempersilahkan Pak Gubernur menyampaikan arahannya. Berdiri dan melangkahlah Pak Gubernur menuju podium.
“Assalamualaikum,” kata Pak Gubernur setelah berdiri di podium.
“Walaikumsalam!” jawab sebagian banyak yang hadir.
Setelah menyampaikan puji syukur ke hadirat Allah SWT, salawat kepada Nabi Besar Muhammad SAW, dan salam penghormatan kepada para hadirin, Pak Gubernur menyatakan, bahwa menghidupkan dan membangun kembali Nagari Minang adalah amanat kakek moyang Urang Maya.
“Alhamdulillah, peserta pulang basamo PPM Dunia akan bersinerji mewujudkannya dengan para tunduik pulang basamo. Kita yakin, kolaborasi mereka dengan warga kelima Jorong Maya, insya-Allah akan membangkit batang terendam dengan terwujudnya kembali Nagari Minang yang aman dan sejahtera masyarakatnya berdasarkan adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah, dan syarak adat mamakai. Selanjutnya Nagari Minang kita jadikan sebagai model pembangunan nagari di Ranah Minang: pembangunan nagari dengan pola partisipatif dan kolaborasi warga dengan perantaunya. Walaikumsalam!” kata Pak Gubernur. lalu kembali ke tempat duduknya.
Setelah Pak Gubernur duduk, MC mempersilahkan ayah Julia Maya Panyalai, Ketua PPM Kota Bandung, memimpin sidang pleno pertama. Agendanya, membahas Panitia Pembentukkan Nagari Minang. Ternyata, sidangnya sekejap saja. Konsep ayah Julia Maya Panyalai disepakati dengan aklamasi. Kakek Ajo Manih Koto, ayah Julia Maya Panyalai, Gadih Minang dan ibu Betty Maya Jambak, sebagai pengarah, ketua, sekretaris dan bendaharanya. Pak Gubernur, kelima Pak Bupati, ayah Viktor Tanjung, dan kakek William Bronson Sikumbang, pengarah dan pembinanya.
MC melanjutkan acara Mubes dengan sidang pleno terakhir: membahas program PPM Dunia. Kakek Ajo Manih Koto memimpin sidang, didampingi Pak Gubernur dan ayah Julia Maya Panyalai. Kakek Ajo Manih Koto menyampaikan terlebih dahulu pengantarnya. Berikutnya, beliau sampaikan bahwa program PPM Dunia akan dilaksanakan melalui tiga rencana kegiatan.
Pertama, memenangkan lima Urang Maya yang maju sebagai calon incumbent bupati pada lima kabupaten dalam Pilkada serentak tahun ini. Selanjutnya, pada Pilkada serentak dua tahun lagi, kita usahakan Pak Gubernur menang jika maju pula sebagai calon Gubernur Ranah Minang. Kedua, merehab kembali 40 rumah gadang tua kakek moyang Urang Maya yang ditinggalkan pasca gampo Padangpanjang tahun 1926. Ketiga, membentuk dan membangun kembali Nagari Minang.
“Untuk rencana kegiatan pertama, setuju memenangkan Urang Maya kembali sebagai gubernur dan lima bupati?” kata kakek Ajo Manih Koto melempar.
“Setuju!” jawab sebagian banyak peserta Mubes.
Kakek Ajo Manih Koto mengetuk meja tiga kali dengan palu. Peserta dan undangan Mubes bertepuk tangan berulang-ulang. Sejenak balairung riuh-rendah oleh suara tepuk tangan. Tepuk tangan berhenti setelah ayah Viktor Tanjung memberi kode dengan menurunkan telapak tangan kanannya ke bawah.
“Untuk rencana kegiatan kedua. Apakah kita semua setuju, pembangunan Nagari Minang dilaksanakan melalui kolaborasi para tunduik dan anggota PPM Dunia pulang basamo dengan warga kelima Jorong Maya?” kata kakek Ajo Manih Koto melempar.
“Setuju!” jawab sebagian banyak peserta Mubes lagi.
Peserta dan undangan Mubes pun kembali bertepuk tangan berulang-ulang. Sejenak kembali balairung riuh-rendah oleh suara tepuk tangan. Tepuk tangan berhenti setelah ayah Viktor Tanjung memberi kode dengan menurunkan telapak tangan kanannya. (Bersambung)
Leave a Reply