Padang Panjang, Editor.- Duta besar (Dubes) dari Turki, Mahmut Erol Kilic dan Dubes dari Bosnia, Mehmed Halilovic berkunjung ke Perguruan Thawalib Padang Panjang, Sabtu (7/3). Beberapa informasi menarik muncul di acara ini, mulai dari sejarah Thawalib hingga ribuan beasiswa bagi pelajar Indonesia dari Turki.
Rombongan Dubes Republik Turki dan Dubes Republik Bosnia Herzegovina itu tiba di Kampus-1 Thawalib Padang Panjang, Jalan Prof.Dr.HAMKA, Padang Panjang sekitar pukul 12.30 WIB.
Kedatangan rombongan kedua Dubes itu di Thawalib terlihat didampingi oleh Sekda Prov Sumbar, Alwis, dan Sekda Kota Padang Panjang, Sony Budaya Putra. Di pihak tuan rumah hadir Ketua-I Yayasan Thawalib, Dr.Syaiful Amin; Ketua-II Yayasan, Ali Usman Syuib; Wakil Sekretaris Yayasan, Fahmi, para kepala sekolah, guru dan santri.
Ekspos Pimpinan Yayasan Thawalib Padang Panjang diwakili oleh Ketua-II Bidang Fisik, Ali Usman Syuib di depan rombongan, menyebut perguran ini berdiri pada 1911 M dipelopori oleh Haji Abdul Karim Amrulllah(HAKA), ayah dari Buya HAMKA (Haji Abdul Malik Karim Amrullah).
Perguruan Thawalib Padang Panjang merupakan pesantren pola klasikal pertama di tanah air. Ini sebuah inovasi dari pengajian pola khalaqah (murid duduk di lantai melingkar di depan guru) di Surau Jambatan Basi (kini Masjid Zuamak), sekitar 150 meter arah timur dari Kampus-1 Thawalib kini.
Kepada Dubes Turki, Mahmut Erol Klic, Ketua-II Yayasan Thawalib, Ali Usman Syuib pada pertemuan itu lebih berharap akan adanya peluang bagi alumni Thawalib Padang Panjang diterima kuliah di Turki dengan fasilitas beasiswa.
Tanggapan Dubes Turki, Mahmut Erol Klic, beasiswa bagi pelajar dari Indonesia untuk sekolah atau kuliah di Turki terbuka lebar. Dewasa ini ada puluhan ribu pelajar dari berbagai belahan dunia sekolah/kuliah di Turki dengan beasiswa dari sekolah/perguran tinggi di Turki. Di antaranya ada 2.000-an orang dari Indonesia.
Untuk memperoleh beasiswa sekolah atau kuliah di Turki, silahkan hubungi langsung lewat online ke sekolah atau perguruan tinggi (PT) di Turki. Sebab, Pemerintah Turki tidak mencampuri urusan seperti beasiswa itu. Peran negara terkait ini lebih ke penyediaan bantuan pembiayaan ke sekolah atau PT tadi.
Sebelumnya, Dubes Mahmut menyebut dia bersama Dubes Mahmet dari Bosnia berkunjung bersilaturrahmi ke Thawalib Padang Panjang dan Diniyah Putri, karena bersimpati dengan kota ini. Sebab, selain memiliki banyak sekolah agama dan pondok pesantren, kota ini juga relatif kental dengan kehidupan islaminya.
Selesai pertemuan dan ramah-tamah di Aula HAKA Kampus-1 Thawalib Padang Panjang, kedua Dubes terlihat melayani permintaan foto bersama dengan kalangan pengurus Thawalib, kepala sekolah dan guru.Termasuk permintan foto bersama oleh santri Thawalib.** Shen/Ym
Leave a Reply