Jakarta, Editor- Wabah Pendemic COVID-19 berkembang sungguh dahsyat dan sangat luarbiasa. Disamping itu disinyalir ada virus Corona jenis baru yang belum diketahui vaksinnya. Penyebarannya cepat dan masif membuat tidak kurang dari 208 negara maju dan negara berkembang terpapar tidak berdaya.
Begitu disampaikan Humas LAPAN Ir. H. Jasyanto, MM Sabtu (12/04/2020) di Jakarta. Ia menjelaskan, Wabah pandemic Covid 19 ini sungguh dahsyat dan sangat luar biasa. Disamping virus Corona jenis baru yang belum ada vaksin nya, penyebarannya yg cepat dan masif membuat tidak kurang dari 208 negara terjangkit COVID-19 ini.
“Kalau kita perhatikan di negara kita masyarakatnya kelihatannya sudah mulai tidak rasional dalam menyikapi, sampai ada yg mengucilkan pasien apakah itu Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pemantauan (PDP), Pasien Positif Covid 19, dan bahkan baru kita lihat dimedia ada tenaga medis dan masyarakat yang meninggal mendapatkan penolakan untuk dimkamkan dilokasi tempat pemakamannya,” katanya.
BAKOR IKSJ memimiliki beberapa program jangka pendek dan progrm jangka panjang. Untuk program jangka pendek BAKOR IKSJ saat ini ikut berpartisipasi membantu pemerintah mensosialisasikan ke masyarakat langkah-langkah pencegahan penyebaran virus Corona.
”Tidak kalah penting adalah memberikan informasi pengetahuan tentang Covid 19 itu apa dan bagaimana penularannya serta gejala-gejala yang ditimbulkan termasuk cara penularanya,” ujar Jasyanto.
Hal sangat penting memberikan pemahaman pada masyarakat tidak mengucilkan bahkan menolak pemakaman. Dan juga tentang bagaimana Virus ini sangat beresiko thdp usia diatas 50 dan yang mempunyai penyakit bawaan sebelumnya seperti jantung, diabetes, ginjal, paru-paru, TBC dll. Agar masyarakat paham dan teredukasi serta mengerti bagaimana pencegahannya, serta perbanyaklah bahan edukasi disetiap tempat strategis dan bisa juga digunakan masjid atau rumah ibadah untuk penyampaiannya.
Untuk Program jangka panjang, pengaruh terhadap perekonomian jika 2 bulan kedepan wabah ini tidak juga berakhir, maka diprediksi akan terjadi kelangkaan pangan dll. Kondisi ini akan sangat berpengaruh dan bahkan diprediksi bisa lebih dahsyat dari krisis moneter thn 1998. Sekarang mulai kita lihat banyak negara melakukan memproteksi diri dengan tidak lagi mau mengekspor atau mengurangi eksport terkait bahan pangannya. Hal ini tentu akan menyebabkan negara yang tergantung kepada import dan punya keterbatasan sumber daya akan mengalami krisis.
Untuk daerah kita Sawahlunto dimana sebagian kehidupan masyarakatnya bergerak disektor pertanian dan perkebunan ini merupakan peluang jika dikelola dengan baik dan mendapatkan dukungan dari Pemerintah daerah. Kita banyak lahan yang belum terkelola dengan baik dan bahkan ada lahan tidur.
Bagi perantau yang telah mudik dan memang untuk pekerjaan di rantau sekarang sangat sulit bahkan tidak ada bisa memanfaatkan peluang ini bersama dengan UMKM yang ada di Kota Sawahlunto untuk menggarap sektor pertanian dan perkebunan terutama kebutuhan pokok, mulai ditanami dengan tumbuh-tumbuan yang kira 3 bulan kedepan sudah bisa kita dapatkan hasil panennya, didukung oleh dinas pertanian dan perkebunan akan dapat mempercepat realisasinya dan sekaligus hasil yang lebih baik. Ayo bertanam agar kebutuhan pangan kita bisa tercukupi, lihat lahan tidur dan mulai ditata untuk dijadikan daerah pertanian dan perkebunan. ** Adeks
Leave a Reply