Tolak Truk Sampah Beroperasi, Warga Tuntut Realisasi Hotmix Jalan ke TPA

Solsel, Editor.- Meskipun Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah sudah selesai dibangun di Solok Selatan, ratusan kubik sampah tidak hanya terlihat menggunung di lokasi Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Golden Arm dan tapi sudah menyebarkan bau busuk sejak 2009 lalu. 

Plt.Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup Solok Selatan, Jon Kapi mengungkapkan, rencana operasional pengangkutan sampah dari TPS Golden Arm ke TPA di kelok Beracun Jorong Jujutan,  Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir.

Kini terkendala, lantaran adanya larangan dari masyarakat setempat. Mereka melarang dengan dasar ada perjanjian pihak Pemkab sewaktu penyerahan lahan, bahwa Pemkab menjanjikan jalan kabupaten itu bakal di aspal sebelum TPA di operasikan.

“Dengan dasar perjanjian itulah, warga Jujutan melarang pihak dinas melakukan pengangkutan sampah ke TPA dari TPS Golden Arm. Mereka akan mengizinkan Truk Sampah melewati kawasan, bila sudah di hotmix. Begitulah isi surat yang dilayangkan pihak Jorong yang di bumbuhi tanda tangan ratusan warga Jujutan,” ungkap Jon Kapi di kantornya.

Dikatakannya, pertengahan Februari 2018 sampah di TPS direncanakan di angkut ke TPA, namun belum terlaksana  karena perjanjian kepada masyarakat akan peningkatkan akses jalan hotmix, sewaktu sosialisasi pembangunan TPA beleum terealisasi.

Dijanjikan, mulai dari Simpang Empat Pasar Padang Aro menuju kelok beracun Jujutan, atau hingga ke lokasi TPA. Sehingga ada penolakan dari warga, sesuai dengan janji sebelum dibangun TPA di tahun 2017 lalu.

“Saat ini ratusan kubik sampah masih menggunung di TPS Golden Arm, bau busuk juga sudah menyengat dilingkungan sekitar. Rencana memindahkan ke TPA, kini ada penolakan warga,” sebutnya.

Sampah di TPS tersebut sudah menumpuk sejak 10 tahun lalu, dan sudah dupayakan penggalian tanah sekitar TPS dengan alat berat. Namun sampah tetap saja meningkat dan akhirnya menumpuk dalam jumlah yang banyak.

Bila persoalan dengan warga sudah clear, TPS Golden Arm ini akan dijadikan TPS 3R yakni pengumpulan, pemilahan dan  pemadahan.

“Menyikapi persoalan ini, kita akan memanggil warga setempat untuk mencarikan solusi. Dan harus didudukan dengan Pemkab, sehingga sampah dapat kita angkut,” katanya.

Tahun ini alat berat bakal dibantu Kementerian terkait, yaitu satu unit ekscavtor dan satu unit bool dozer.

Saat ini Solsel memiliki 33 kontainer, kemudian tiga unit Amrol truk tiga dan satu dump truk. Serta 37 unut becak viar, tiga unit diantaranya di kelola dinas dan selebihnya di pinjam pakaikan di setiap nagari.

“Mudahan penolakan ini ada jalan keluarnya nanti,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Jorong Jujutan Edi Hermanto Putra menjelaskan, menindak lanjuti surat Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Lungkungan Hidup Solsel tanggal 31 Januari 2018 nomor : 660/044/DPKPLHK/1-2018, tentang operasional TPA Jujutan.

Sesuai perjanjian sebelumnya, jalan kabupaten di Jujutan dari simpang empat Pasar Padang Aro bakal dihotmix. Dengan ada peningkatan jalan aspal, maka warga setempat mau menyerahkan tanah mereka untuk pembangunan TPA di kelok beracun.

“Sebab itu, warga belum mau mengizinkan truk pengangkut sampah beroperasi. Sebelum janji hotmix jalan kabupaten ini terealisi,” jelasnya.

Karena itu lanjut Edi, surat penolakan yang dibumbuhi tanda tangan tokoh dan masyarakat Jujutan dalam surat penolakan yang dilayangkan ke dinas terkait pada 6 Januari 2018.

“Kalau belum di aspal, maka truk pengangkut sampah belum bisa dilewati. Kita dan masyarakat hanya menagih janji sebelum TPA di bangun,” ulasnya. ** AS/Yoyo

 

Previous Image
Next Image

info heading

info content

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*