Pasbar, Editor.- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Bina Marga terus melanjutkan pelaksanaan perbaikan jalan daerah di seluruh Indonesia
Menteri Basuki mengatakan, perbaikan jalan daerah itu sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 tahun 2023 tentang Percepatan Peningkatan Konektivitas Jalan Daerah.
Salah satu provinsi yang mendapatkan alokasi untuk IJD yaitu Provinsi Sumatera Barat. Berdasarkan data kemantapan ruas jalan di Provinsi
Sumatera Barat tahun 2022, jalan nasional sepanjang 1.423,42 km memiliki kondisi mantap 92,30%. Sementara, untuk jalan provinsi sepanjang 1.525,20 km memiliki kondisi mantap 74,67%. Dan untuk jalan kabupaten/ kota sepanjang 17.474 km memiliki kondisi mantap 60,46%.
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumatera Barat Thabrani mengatakan, penanganan ruas jalan melalui IJD di Provinsi Sumatera Barat TA 2023 terbagi ke dalam 7 paket pekerjaan fisik dan 2 paket pengawasan dengan alokasi anggaran senilai Rp147,16 M.
Pelaksanaan IJD tersebar di 7 Kabupaten/ Kota. Total panjang jalan yang ditangani adalah 29,84 km dengan progress fisik penanganan IJD secara keseluruhan di Provinsi Sumatera Barat mencapai 51,38%,” jelas Thabrani.
Penanganan ruas IJD tersebut meliputi, Jalan Poros – Tanjung Balik Pangkalan di Lima Puluh Kota, Jalan Kota Payakumbuh (Jl. Rasyid Taher, Jl. Prof. Dr. Hamka, dan Jl. H. Agus Salim), Peningkatan Jalan Bts Kota Payakumbuh – Sitangkai, Jalan Tombang Padang – Silayang Mudik di Pasaman Barat, Jalan Waterfront City Sunur – Balai Kurai Taji di Pariaman, Jalan Sungai Rumbai – Batas Solok Selatan di Dharmasraya, Jalan Sungai Sungkai – Log Batu Sandi/ Batas Dharmasraya di Solok Selatan, Jalan Kapujan – Rimbo Data di Solok, dan Jalan Batas Kota Payakumbuh – Sitangkai.
Dari seluruh paket pekerjaan tersebut, terdapat beberapa paket pekerjaan yang hampir selesai dan siap ditinjau. Misalnya, Jalan Kota Payakumbuh, Jalan Waterfront City Sunur – Balai Kurai Taji, dan Jalan Kapujan – Rimbo Data. Seluruh pekerjaan tersebut dilaksanakan pada pertengahan tahun 2023 dan ditargetkan selesai akhir tahun ini.
Untuk Jalan Kota Payakumbuh sepanjang 3,66 km progressnya sudah 72,89%. Lalu Jalan Waterfront City Sunur – Balai Kurai Taji sepanjang 1,96 km progressnya sudah 44,15%, dan Jalan Kapujan – Rimbo Data sepanjang 9 km progressnya sudah 50,72%,” tandas Thabrani.
Salah satu ruas yang saat ini masih dalam pelaksanaan pembangunan yakni Peningkatan Jalan Tombang Padang – Silayang Mudiak dengan anggaran Rp.9.351.078.000, tanggal kontrak 3 Agustus 2023,
Nomor SPMK : PW.04.01-Bb3-PJNW1-SB-PPK.1.4/887 dengan waktu pelaksanaan 150 Hari Kalender
Konsultan Supervisi PT.Exxi Gaindo Perkasa KSO PT.Arci Pratama Consultan.
Kontraktor pelaksana PT.Mandalawangi Lestari.
Pelaksana Proyek Tombang Padang – Silayang Mudiak Boyke saat dikonfirmasi mengatakan, pelaksanaan Peningkatan jalan dengan panjang pelaksanaan sepanjang 3 kilometer, lebar jalan 3,5 meter, bahu kiri kanan masing – masing 1 meter.
Sementara untuk pekerjaan pasangan batu Boyke tidak mau memberikan informasi terkait pelaksanaan item pekerjaan tersebut.
Pantauan media ini di lokasi pelaksanaan pekerjaan terlihat pelaksanaan pekerjaan pasangan batu penahan tebing terlihat pekerja tidak mengunakan takaran adukan semen atau mesin molen, terlihat susunan pasangan batu bercampur tanah lumpur tampa pengawasan pihak kontraktor leluasa melakukan pekerjaan mengabaikan standar mutu dan kualitas bangunan tersebut
Sepanjang ruas pekerjaan banyak aset pekerjaan pasangan batu yang lama yang terdapat pada kiri dan kanan jalan dalam kondisi hancur dan rusak.
Selanjutnya pantauan media ini sejumlah pasangan batu pada titik tertentu hanya hitungan hari sudah mengalami kerusakan dan retak, untuk kondisi penghamparan agregat kelas A pada titik – titik tertentu terlihat berukuran kasar dan tidak ada campuran pasir atau abu batu.
Salah seorang pengawas PJN Wilayah 1 yang enggan di sebutkan identitasnya mengaku untuk pelaksanaan pekerjaan peningkatan Jalan Tambang Padang – Silayang Mudiak untuk penghamparan agregat baru sampai 2 Kilometer sisanya masih dalam tahapan pekerjaan, jenis agregat yang di hampar kelas A tidak menggunakan agregat kelas B , sementara untuk pasangan batu untuk koporan lebar 60 centimeter dan puncak 30 centimeter.
Untuk ketebalan agregat kelas A 15 sampai 20 centimeter tergantung kondisi lapangan, untuk pelaksanaan pengaspalan belum bisa dilakukan karena masih ada lokasi yang belum di lakukan penghamparan agregat, untuk waktu pelaksanaan sudah memasuki bulan ke empat, untuk bobot pekerjaan sudah mencapai 50%, untuk kontraktor pelaksana PT.Mandalawangi Lestari Konsultan pengawas sudah dilakukan teguran baik tertulis maupun lisan, namun kita tidak mengetahui apa kendala kontraktor sehingga pelaksanaan dilapangan terkesan lamban dan melempen. **B
Leave a Reply