Arosuka, Editor.- Dari hasil laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Solok angka kematian ibu pada tahun 2017 sebanyak 3 orang, telah terjadi penurunan yang signifikan dari tahun 2016 sebanyak 11 orang.
Hal ini diungkapkan Ketua Ikatatan Bidan Indonesia (IBI) Kab. Solok Darniyanti Elvita, SKM. M.Kes dalam Seminar Kebidanan Dalam Rangka Memperingati Hari Ibu Ke 89, Selasa (19/12) di Ruang Pelangi Arosuka, Kab. Solok.
“Makna hari Ibu adalah sebagai sebuah momentum kebangkitan bangsa serta gerak perjuangan kaum perempuan. Sejalan dengan itu merupakan sebuah kehormatan dan kebanggaan bagi kami Ikatan Bidan Indonesia Cabang Kabupaten Solok untuk terus memberikan pengabdian pelayanan kesehatan kepada masyarakat khususnya bagi perempuan, ibu, anak dan keluarga,” kata Darniyanti Elvita.
Sementara itu Wakil Bupati Solok Yulfadri Nurdi, Sh dalam sambutannya mengatakan, IBI adalah satu-satunya organisasi profesi yang tetap Solid dengan bidang-bidangnya dan berperan aktif dalam melaksanakan kegiatan pembangunan di Kabupaten Solok. Bidan dalam menjalankan profesinya tetap komitmen mensukseskan empat pilar pembangunan, salah satunya di bidang kesehatan. Yaitu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan indikatornya menurunnya angka kesakitan dan kematian ibu dan anak.
“Seminar kebidanan ini diharapkan diikuti oleh semua anggota IBI Kabupaten Solok sampai akhir kegiatan, dalam upaya peningkatan ilmu pengetahuan yang nantinya dapat diaplikasikan di tempat kerja agar ke depan anggota IBI Cabang Solok, dapat mencerdaskan perempuan-perempuan berdaya yang akan melahirkan generasi penerus yang berkualitas untuk menjadikan Kabupaten Solok Jaya,” kata Yulfadri Nurdin.
Dari sisi lain Kepala Dinas Kesehatan Kab. Solok, dr. Sri Efianti mengatakan, bidan merupakan Garda terdepan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pada saat ini jumlah bidan PTT yang terdaftar di Kabupaten Solok lebih kurang 500 Orang yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten sampai Jorong terisolir baik yang bekerja di institusi pemerintahan maupun swasta.
“Dengan seminar ini kedepannya diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan keterampilan bidan, sehingga bidan menjadi seorang profesionalisme yang bertanggung jawab, bidan sebagai pemberi layanan kesehatan dan bidan sebagai ibu rumah tangga bidan dapat meningkatkan kualitas hidup perempuan termasuk kualitas hidup bidan itu sendiri,” kata Sri Efianti.
Sebelumnya ketua pelaksana seminar, Nurhidayat, S.ST melaporkan, kegiatan ini bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan eksistensi melalui konsolidasi organisasi.
Peserta seminar ini diikiti seluruh bidan yang ada di Kabupaten Solok, yang diikuti oleh 495 orang peserta dan 30 orang undangan. Narasumber berasal dari Rektor Dharma Andalas Padang (Dr. Rahmi Fahmi, SE. MBA) dan Spesialis Obstetri dan Ginekologi dari RSUD arosuka (dr. Dodi Faisal, Spog). ** Febrian D’Gumanti/Oktaberia/Hms
Leave a Reply