Solok Selatan, Editor. – Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsos PMD) Solok Selatan (Solsel) dan banyak pihak, berbagi dengan pemulung yang tinggal dekat pembuangan sampah di lokasi Pasar Padang Aro.
Pemulung tersebut bernama Hendra Jaya,48, Warga Liki, Nagari Lubuk Gadang Selatan, Kecamatan Sangir. Hidupnya berpindah-pindah, sejak ia pisah dengan istrinya. Sudah tiga minggu telihat tinggal ditenda terpal dan tidur beralaskan tanah disamping tumpukan sampah dekat Pasar Padang Aro bersama anak laki-lakinya yang masih berusia 13 tahun. Hingga ia viral di media sosial (medsos) facebook dan group whatsahp dan ketiban rezeki dari berbagai pihak hingga Dinas Sosial PMD Solsel.
“Sudah tiga minggu saya dan anak saya disini karena sejak pisah dengan istri, saya tak punya tempat tinggal. Kalau banyak kaleng bekas, dan barang songsokan lainnya, saya kumpulkan berminggu-minggu,” kata Hendra Jaya, Jum’at (22/5).
Sementara, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsos PMD) Solsel, Zulkarnaini usai menyerahkan bantuan sembako, mengatakan prihatin.
“Ketika pemulung ini mencari sampah, dia sering bermalam berminggu-minggu. Begitu pengakuannya. Nah, Kali ini viral dimedia sosial. Karena kondisi tempat tinggalnya memprihatinkan,” ungkapnya didampingi Ultra Dinata Wali Nagari Lubuk Gadang.
Pihak Dinas pun menawarkan bantuan bedah rumah, atau pembangunan tempat tinggal jika dia memiliki tanah. Akan tetapi Hendra tidak memiliki sejengkal tanah pun, untuk kebutuhan sehari maksimal ia hanya mampu menghasilkan 100 kg barang bekas.
“Penghasilan jadi pemulung, kisaran Rp30 ribu hingga Rp50 ribu perhari. Dia sering pindah-pindah di tujuh kecamatan,” bebernya.
Zulkarnaini berharap, agar masyarakat jangan sampai salah kaprah menterjemahkan. Bahwa pemulung itu, bukan warga Padang Aro, Nagari Lubuk Gadang. Akan tetapi warga Liki, Nagari Lubuk Gadang Selatan yang tidak punya tempat tinggal. Bekerja sebagai pemulung bersama anak laki-lakinya yang masih berusia 13 tahun.
“Yang bisa kita bantu saat ini 20 kg beras, gula pasir 1 kg, minyak goreng, mie instan, telur dan lainnya,” sebut Zulkarnaini.
Menurut Zulkarnain, jika ia memiliki tanah. Pihaknya siap melakukan pembangunan rumah baru untuk kenyamanan dia dan anak-anaknya. Serta bantuan yang datang juga dari banyak pihak, jika seandainya ada yang mau menghibahkan tanah. Pihak dinas akan menyalurkan bantuan bedah rumah.
“Selain tak punya tempat tinggal, pemulung itu hanya ada KTP dan tidak memiliki Kartu Keluarga (KK). Syarat mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT), warga yang memiliki KK,” ungkapnya. **Natales Idra
Leave a Reply