Padang Panjang, Editor .- Dinas Pendidikan Kota Padang Panjang merencanakan kegiatan proses belajar mengajar (PBM) di kota itu akan kembali ke kampus mulai 13 Juli 2020 datang. Sedang penerimaan murid baru untuk tahun ajaran 2020/2021 akan dilaksanakan pada awal Juni 2020.
Terkait rencana PBM balik ke kampus mulai 13 Juli 2020, Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Panjang, Tabrani menyebut, akan diraalisir jika kasus Covid-19 di kota ini dan Provinsi Sumatera Barat sudah reda. Harapan itu sejalan perpanjangan waktu PSBB dari 6 ke 29 Mei untuk menekan serangan Covid-19 tersebut.
Di Sumatera Barat (Sumbar) rencana PBM balik ke kampus mulai 13 Juli 2020 itu bukan hanya di Kota Padang Panjang. Tapi juga kota/kabupaten lain di ranah Minang ini. Sebab, rencana itu lahir dari hasil kesepakatan semua kota/kabupaten di Sumbar, jika serangan Covid-19 di daerah ini sudah reda.
Untuk diketahui, perkembangan hingga Sabtu (9/5) tercatat 22 orang warga Padang Panjang positif tertular Covid-19. Jumlah warga Padang Panjang yang sudah diperiksa swabnya di labor Unand Padang 528 orang. Hasil yang sudah keluar 361 orang, terdiri 22 orang positif, 339 orang negatif, 167 orang lagi menunggu hasil.
Hal ini jadi pertimbangan, sebab sebagai salah satu kota pelajar tertua di tanah air, 50-60 % siswa SMP/MTs, SMA/MA/SMK di Padang Panjang berasal dari berbagai daerah di Sumbar, luar Sumbar dan luar Sumatera. Jika di daerah asal pelajar itu masih banyak kasus Covid-19, jelas berpotensi membawa virus itu ke Padang Panjang.
Upaya mengembalikan PBM ke kampus bertujuan memaksimalkan pelaksanaan PBM itu sendiri dan hasilnya. Sebab, PBM di rumah dengan media online tidak sederhana. Di segi fasilitas internet, misalnya, bisa saja sinyal lemah/tidak ada, paket internet habis, dan dana untuk beli paket belum tentu selalu ada dari orang tua.
Mengalihkan PBM ke rumah dengan media online dilakukan tadinya sejalan upaya mencegah peluang terjadinya penularan Covid-19. Sebab, di kampus para siswa akan sering berada dalam jarak dekat, seperti saat belajar di kelas, minum di cafe, belajar kelompok, olahraga, konkow-konkow waktu istirahat dan lainnya.
Ditanya, bagaimana pola yang disiapkan untuk mencegah Covid-19, jika kegiatan PBM jadi dimulai 13 Juli 2020 mendatang, Tabrani menyebut polanya memang sedang disiapkan. Antara lain, pertama, murid ke kampus harus pakai masker, cara dominan mencegah penularan/tertular Covid-19.
Seperti diketahui, Covid-19 masuk ke tubuh manusia lewat mulut, hidung dan mata. Jika pakai masker, peluang virus itu masuk ke mulut dan hidung dari orang lain yang batuk, bersin dan bicara jarak dekat akan tercegah. Berikut, hindari makan makanan yang terbuka (tidak dibungkus) di café/tempat umum.
Sedang untuk mencegah Covid-19 itu masuk ke mata, antaralain pakai kaca mata untuk mengurangi terkena oleh vertikal cairan yang terlontar dari orang yang bersin, batuk atau bicara jarak dekat. Berikut, sering cuci tangan pakai sabun, agar jari tangan tidak membawa Covid-19 ke dekat mata, juga hidung dan mulut.
Terkait untuk menjaga jarak antar sesama minimal 1 meter, jam masuk kelas pada setiap kelas mungkin akan dibagi dua, sehingga sebagian (50%) siswa masuk pagi, sebagian lain masuk sore. Atau 50 % murid dari setiap kelas itu bergiliran masuk sekali dua hari.** Ym/Sheni
Leave a Reply