Kondisi Penyebaran covid-19 di Bukittinggi  Mengkhawatirkan, Pemko Gelar Ratat Evaluasi

Rakor tim gugus tugas penanganan covid-19 Bukittinggi.
Rakor tim gugus tugas penanganan covid-19 Bukittinggi.

Bukittinggi, Editor.-  Kondisi Penyebaran virus covid-19 di Bukittinggi  dalam satu minggu terakhir cukup mengkhawatirkan. Tterdata sebanyak 15 warga Bukittinggi yang dinyatakan positif covid-19.

Untuk percepatan penanganannya, Tim Gugus Tugas Penanganan covid-19 Kota Bukittinggi, langsung melaksanakan rapat koordinasi. Rapat dipimpin langsung Wali Kota selaku Ketua Tim Gugus Tugas, di Aula Balaikota, Jum’at (14/08).

Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, menjelaskan, kondisi penyebaran covid-19 di Bukittinggi dalam satu minggu terakhir cukup mengkhawatirkan. Dari data yang terkumpul hingga Jumat (14/08) pukul 16.00 WIB, tercatat 15 warga Bukittinggi yang positif covid-19.

“Ini sangat mengkhawatirkan, sejak Maret hingga Juni lalu, hanya 17 warga Bukittinggi yang positif covid-19. Sementara, dalam satu minggu dibulan Agustus ini tercatat 15 warga Bukittinggi yang terpapar covid-19,” ungkap Ramlan.

Sebelumnya dari informasi Kamis malam, dari 4 pasien positif covid-19 itu, 2 merupakan warga Bukittinggi, 2 warga Agam namun kesehariannya bekerja di Bukittinggi, sehingga total warga Bukittinggi positif covid-19 berjumlah 15 orang.

Dari 15 warga itu, lanjut Wako, 1 orang dirawat di RSAM dan 1 dirujuk ke RS M. Djamil Padang,sementara 13 lainnya dilakukan isolasi mandiri.

“Untuk itu, kita minta kepada Gubernur, untuk membuka kembali Balai Diklat di Baso, untuk dijadikan kembali sebagai lokasi karantina bagi warga positif covid-19 yang tidak ada gejala (OTG),” jelas Wako.

Selain itu, Wako juga meminta kepada pengurus masjid untuk patuhi dan tingkatkan protokol covid-19.

Pasa Ateh, harus diperketat, pedagang dan pengunjung harus pakai masker. BKPSDM juga diminta untuk mengkaji ulang dalam hal merumahkan kembali ASN hamil dan ibu menyusui.

Pihak Dinkes, juga akan melakukan tes swab kepada pasien positif yang isolasi mandiri, dengan cara mendatangi alamat yang bersangkutan. Sehingga update dari kondisi yang bersangkutan dapat diketahui.

Selain itu, Wako juga tegaskan untuk menunda kembali sekolah tatap muka.

“Kita mohon pengertian dari warga, jika kita paksakan, kita khawatirkan ada kluster sekolah yang timbul nantinya,” tegas Wako.** Widya

[tribulant_slideshow gallery_id=”3″]

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*