Agam, Editor.- Sejumlah sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Agam terancam ditutup karena tidak ada murid, diantaranya SMP Negeri 3 Baso dan SMP Negeri 2 Baso.
Informasi yang dikumpulkan media di SMP Negeri 3 Baso yang terletak di Padang Tarok Kecamatan Baso Kabupaten Agam, hanya mempunyai murid 97 orang yang dibagi menjadi 5 rombel untuk kelas VII sampai kelas IX. Beberapa tahun terakhir, jumlah muridnya menurun drastis.
KTU SMP Negeri 3 Baso Dasman Datuak dalam percakapan dengan media ini di sekolahnya, Senin (12/11) pekan lalu mengakui jumlah muridnya dari tahun ke tahun menurun drastis.
Beberapa tahun yang lalu jumlah rombelnya mencapai 9 rombel sesuai dengan ruangan kelas rang tersedia,tapi tahun pelajaran 2018/2019 tinggal lagi 97 orang untuk kelas VII sampai Kelas IX,padahal SD pendukung di Padang Tarok ada 11 SD,tapi tamatan SD akhir akhir ini lebih memilih melanjutkan sekolahnya ke SMP yang ada di pinggir jalan raya Payakumbuh – Bukittinggi,walaupun sekolah itu bukan rayonnya.
Menurunnya peminat tamatan SD yang ada di rayon SMP 3 Baso ini karena letak sekolah yang jauh di dalam perkampungan dan kenderaan umum tidak ada , bika orang tua nemasukan anaknya je SMPp 3 Baso ini, abak minra di belujan sepeda motor untuk oergi sekolah,tapi kalau anaknya di masukkan ke SMP 1 Baso,mereka bisa naik angkutan umum,tapi itu alasan klasik,selama iini tidak jadi masalah karena kepala sekokah di kecamatan Baso mematuhi rayonisasi yang ditetspkan Dinas Pendidikan Kabupaten Agam.
Menurut Dasnan Datuak , jumlah siswa yang mendaftar ke sekokah ini mulai terada semenjak adanya dana BOS, rayonisasi dalam penerimaan siswa baru tidak kagi jadi acuan dalam penerimaan peserra didik baru, jelasnya.
Nasib yang sama dengan SMPN 3 Baso adalah SMP Negeri 2 Baso yang terletak di Kotobaru Salo kecamatan Baso, tambahnya. ** Widya
Leave a Reply