
Insan musik Indonesia, terutama musisi dan masyarakat Minang berduka. Penyanyi lagendaris Elly Kasim wafat pada dinihari Rabu 25 Agustus 2021 sekitar pukul 03.48 WIB di Rumah Sakit MMC, Kuningan, Jakarta Selatan, menyusul suaminya almarhum Nazif Basir yang meninggal beberapa waktu lalu.
Almarhumah Elly Kasim Elly Kasim lahir di Tiku Kecamatan tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, 27 September 1944, memulai karir sebagai penyanyi lewat lagu Sala Lauak ciptaan Nuskan Sjarif dan Arman Yasin pada tahun 1961.
Elly Kasim juga menyanyikan beberapa lagu dipopulerkan Orkes Gumarang pimpinan Asbon Majid dan Orkes Kumbang Tjari pimpinan Nuskan Sjarif. Diantaranya lagu Ayam Den Lapeh, Mayang Taurai yang melambungkan namanya sebagai penyanyi Indonesia di awal decade 60-an karena dia juga menyanyikan lagu Indonesia.
Karirnya sebagai penyanyi Minang semakin melejit setelah menikah dengan Nazif Basir, salah seorang pendiri surat kabar Singgalang dan menggalang kerjasama dengan pencipta lagu Nuskan Sjarif, Syahrul Tarun Yusuf, Masrul Mamudja, Jusaf Rahman dan musisi Minang lainnya.
Kesusksesannya kian gemilang berkat menggandeng beberapa penyanyi Minang sebagai teman duet, seperti Tiar Ramon, Yan Bastian, Yan Juneid, Syamsi Hasan, termasuk Orkes Gumarang yang kembali berkiprah pada tahun 1971 lewat duet bersama Anas Jusuf dengan lagu Bapisah Bukannyo Bacarai yang merupakan salah satu “ever green” atau lagu abadi karena selau direkam ulang oleh sejumlah penyanyi Minang sampai saat ini.
Selain sebagai penyanyi, Elly Kasim juga dikenal sebagai penggiat kesenian Minang dengan Sanggar Tari Nasional “Sangrina Bunda” yang sering dipercaya sebagai duta seni Indonesia ke luar negeri.
Ia juga berperan aktif pada tari massal pembukaan MTQ Nasional di Padang tahun 1983, tari massal pembukaan Pekan Raya Jakarta (PRJ) tahun 1990 dan sejumlah iven kesenian nasional dan internasional lainnya.
Penyanyi Minang yang telah merilis puluhan album dan ratusan lagu Minang ini juga didaulat sebagai salah seorang dari 10 Tokoh Masyarakat Minang Versi Tabloid Publik tahun 2007.
Andai ada obsesi Elly Kasim yang belum tercapai sampai akhir hayatnya adalah mebuat Museum Musik Minang di tanah kelahirannya, Tiku Kabupaten Agam yang telah diwacanakan sejak era Aristo Munandar menjadi Bupati Agam.
Bahkan, apa perbincangannya dengan penulis di ruangan kerja Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit rahun 2020 lalu, hal itu masih disebutnya dengan penuh semangat.
Akankah obsesi itu akan terwujud dan menjadi kenyataan? Semua itu tergantung dari kamauan dan upaya musisi Minang dan pengambil kebijakan di Kabupaten Agam dan Pemeritah Provinsi Sumatera Barat.
Tanpa bermaksud mengkultuskan pribadi Elly Kasim, keberadaan sebuah Museum Musik Minang memang sangat dibutuhkan dalam pelestarian dan pengembangan musik Minang di Sumatera Barat. Karena sejatinya musisi Minang sejak dulu bisa disebut sebagai pionir pengebangan musik Indonesia.
Dengan momentum wafatnya Elly Kasing, sang lagendaris penyanyi Minang itu, sudah selayaknya wacana pendirian dan pembangunan Museum Musik Minang diwujudkan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Pemerintah Daerah Kabupaten. Agam. ** Rhian D’Kincai
Leave a Reply