
Tanah Datar, Editor.- Film berjudul “Iko Minang “ dibintangi oleh Bupati Tanah Datar Eka Putra, bersama Ny. Lise Eka Putra dan Kepala Dinas Kominfo Tanah Datar Yusrizal melaksanakan Syutingnya berlangsung di Sumpur Kampung Minang, Kabupaten Tanah Datar, Minggu (19/1).
Eka Putra dalam flim tersebut berperan sebagai Buya, sementara Ny. Lise memerankan Mandeh Umi Ely, istri Buya. Kepala Dinas Kominfo Yusrizal berperan sebagai Datuak Ramly, dan Wali Nagari Sumpur, Fernando Sutan, berperan sebagai Datuak.
Pembuatan Film Iko Minang bertujuan untuk memperkenalkan kembali budaya Minangkabau pada era 1980-an, serta mencerminkan filosofi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK).
Film ini mendapatkan dukungan dari Direktur Bank Nagari Cabang Batusangkar, Datuak Austro Minra, mengungkapkan harapannya bahwa film ini dapat menjadi media untuk mengangkat dan melestarikan nilai-nilai budaya Minangkabau, terutama filosofi ABS-SBK.
“Kami yakin melalui film ini, nilai-nilai budaya Minangkabau dapat terangkat, terutama filosofi ABS-SBK di Sumatera Barat, khususnya di Tanah Datar,” ujarnya.
Ia juga berharap film ini dapat berdampak positif pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, sekaligus meningkatkan kecintaan generasi muda terhadap seni budaya Minangkabau.
“Film ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda ‘anak Minangkabau’ untuk semakin mencintai dan menjaga kelestarian nilai-nilai budaya hingga akhir zaman,” ujarnya.
Bank Nagari sebagai BUMD sangat mengapresiasi dorongan dan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, khususnya Bupati Eka Putra yang terlibat langsung dalam proses produksi.
Bupati Eka menyampaikan bahwa salah satu tujuan utama dari produksi film Iko Minang adalah untuk memberikan inspirasi, pelajaran moral, dan memperkenalkan budaya Minangkabau kepada generasi muda.
“Film ini mengangkat cerita tentang ABS-SBK dan Sumbang 12, yang berisi tata krama serta cara bersikap di depan umum, seperti dalam ucapan, perilaku, dan pergaulan. Harapannya, ini bisa menjadi pelajaran moral bagi masyarakat,” ujarnya.
Bupati juga mengajak semua pihak untuk terus mendukung insan perfilman di Sumatera Barat agar terus berkarya dengan mengangkat budaya Minangkabau.
“Mari bersama-sama kita dorong insan perfilman Sumatera Barat untuk menghasilkan karya seni yang berbasis budaya alam Minangkabau. Saya berharap film Iko Minang segera dirilis dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat,” pungkasnya.
Proses syuting yang berlangsung di lokasi ikonik Sumpur Kampung Minang ini menjadi simbol kolaborasi antara seni, budaya, dan pemerintah dalam memajukan kebudayaan daerah.
Film ini diharapkan menjadi salah satu karya seni layar lebar yang membanggakan bagi masyarakat Minangkabau. **Jum/kominfo
Leave a Reply