Banyaknya Rekomendasi Keluar Zonasi, SMAN 10 Solsel Jadi Kekurangan Siswa

Siswa baru SMA N 10 Solsel.
Siswa baru SMA N 10 Solsel.

Solok Selatan, Editor.- Kebutuhan siswa baru 108 orang yang akan mengisi tiga ruangan kelas baru di SMAN 10 Solok Selatan, namun yang mendaftar di PPDB online hanya 6 orang saja. Hal itu diprediksi karena banyaknya keluar rekomendasi domisili, sehingga sekolah yang baru berdiri mengalami kekurangan peserta didik baru tahun ajaran 2020-2021.

Seperti yang terjadi di SMAN 10 Solok Selatan yang terletak di Nagari Lubuk Gadang Tumur, Kecamatan Sangir. Jika berpatokan pada sistem zonasi atau jarak terdekat dengan sekolah, mungkin saja sekolah tersebut memenuhi kuota kebutuhan siswa baru, tapi yang melakukan Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) online di SMAN 10 tersebut sangat minim.

“Kebutuhan sekolah kami 108 siswa baru, yang mendaftar di aplikasi PPDB hanya 6 orang dan mendaftar manual sekitar 7 orang. Jadi, sekolah kami masih kekurangan siswa baru,” sebut Kepala SMAN 10 Solok Selatan, Khairuman, Rabu (15/7).

Dia mengaku, bila diberlakukan sistem zonasi sesuai ketentuan pendaftaran di PPDB online. Maka akan mencukupi kebutuhan siswa di daerah pelosok itu, sebab ada dua sekolah pendukung yang akan mengisi zonasi SMAN 10 Solsel.

Dua sekolah pendukung tersebut SMPN 29 Solok Selatan dan MTsN Fastabiqul Khairat. Tapi hanya 13 orang di dua sekolah tersebut terdaftar sebagai calon murid baru SMAN 10.

Dia menjelaskan, dilema bagi sekolah yang baru berdiri dengan adanya kebijakan sistem PPDB online yang belum tersistim sebaik mungkin.

“Kalau diberlakukan zonasi, kemungkinan besar sekolah kami tidak kekurangan banyak murid baru di tahun ajaran baru 2029-2021 ini,” sebutnya.

Kalau yang mendaftar secara manual tidak diterima sekolah, mungkin hanya 6 orang saja siswa baru 6 orang saja SMAN 10.

Hingga kini, masih kekurangan sekitar 95 orang siswa yang akan mengisi tiga ruangan kelas. Sebab, satu ruangan kelas maksimal diisi 36 siswa.

Bahkan sekolah tersebut menerapkan pendidikan gratis 100 persen dan plus beasiswa untuk anak didiknya. Sebagai salah satu penarik mayarakat untuk memilih sekolah yang berdiri di tahun 2016 lalu.

“Pendidikan gratis hingga tamat sekolah kami berikan ke masyarakat, namun tetap masih kekurangan murid. Mungkin saja sistem zonasi kalah dengan rekomendasi domisili yang dikeluarkan pejabat yang berwewenang,” terangnya

Hingga proses belajar diberlakukan disekolah pasca covid 19, pihak sekolah akan terus merekruk kalau masih ada calon siswa baru mendaftar secara manual.

Agar ada siswa yang akan dididik oleh guru SMAN 10, sedangkan siswa lama hanya sebanyak 29 orang. Yang naik kelas XI 21 orang, naik kelas XII 8 orang.

Nah, bagi pengangguran tahun lalu. Maupun calon siswa yang tidak mendaftar PPDB online tahun 2020 ini, dia berharap untuk datang saja mendaftar ke sekolah. Nanti dicarikan formula jalan keluar untuk nomor registrasi siswa. ** Natales Idra

[tribulant_slideshow gallery_id=”3″]

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*