Padang Panjang, Editor- Sebanyak 13 orang petugas kesehatan RSUD Kota Padang Panjang dinyatakan positif covid-19 menyusul dilakukannya swab test pasca terpaparnya seorang PDP yang pernah dirawat di RSUD Padang Panjang Sumatera Barat.
Dengan demikian berarti, dari zero, angka pasien yang terpapar Covid-19 di Kota Padang Panjang langsung menjadi 13 orang dan kesemuanya berasal dari Orang Tanpa Gejala (OTG).
Kepastian itu direlis secara resmi di akun facebook Dinas Kominfo Kota Padang Panjang pukul 01.14 WIB, Jumat, 1 Mei 2020. Seperti dikutip Dinas Kominfo atas pernyataan Kadis DKK, Nuryanuwar dan Direktur RSUD, dr. Ardoni, semua petugas tersebut kini dikarantina di ruang isolasi khusus RSUD setempat dan tidak diperbolehkan pulang.
Semula ada 70 orang yang dilakukan swab tes terhadap tenaga medis yang pernah berhubungan dengan jarak hingga satu meter dengan NS, warga Panyalaian Kecematan X Koto Kabupaten Tanah Datar yang terpapar corona. Itu terdiri dari petugas Puskesmas Kebun Sikolos dan petugas kesehatan RSUD Padang Panjang. Namun dari hasil swab test yang terima dari laboratorium Unand senja kemaren, ke-13 orang yang positif covid -19 itu semua dari RSUD Padang Panjang, sedangkan dari Puskesmas nihil.
Dinas Kominfo sendiri belum merinci data ke 13 tenaga medis tersebut, apakah ada diantara dokter, perawat atau tenaga labor dan lainnya.
Walikota Padang Panjang, Fadly Amran, cukup kaget atas kejadian ini, sebab menurutnya, tim kesehatan sudah dilengkapi dengan APD yang standar. Kepada masyarakat Kota Padang Panjang, dia menghimbau agar warga kota taat pada peraturan PSBB, dan pintu masuk kota diperketat lagi penjagaannya.
Seperti diberitkan Editor sebelumnya, NS (29) warga daerah tetangga Padang Panjang, sebelum dirujuk ke Rumah Sakit M Djamil, Padang, telah 4 kali berkunjung ke RSUD Padang Panjang, terakhir merupakan rujukan dari Puskesmas Kebun Sikolos.
Setelah ketahuan positif corona, suaminya, G, usia 27 tahun juga di swab dengan hasil positif covid-19. Belum diketahui apakah virus yang bersarang di tubuh 13 orang ini bertransmisi dari NS atau dari suaminya, G. Yang jelas menurut Nuryanuwar, pihaknya akan melakukan tracking terhadap orang-orang yang diduga pernah berhubungan langsung dengan 13 orang ini, diantaranya keluarga, rekan sekerja dan orang terdekat lainya.
Mengingatkan kembali, NS, wanita yang terpapar covid-19 sebelumnya adalah warga Pincuran Tinggi, Nagari Panyalaian, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, Sumbar. Seperti jamaknya warga hinterland kota ini, dia ikut berobat ke Puskesmas/RS yang ada di Padang Panjang.
NS dan suaminya bekerja di tempat yang sama, yakni di RSPAD Jakarta. Bedanya, NS pulang kampung sekitar 2 bulan silam, sementara sang suami pulang sebulan yang lalu. Belum diketahui dari mana Covid bertransmisi hingga bersarang di tubuh NS yang tengah hamil 9 bulan itu.
NS berkunjung ke Puskesmas Kebun Sikolos, Padang Panjang pada Jumat, 24/4-20. Sekitar pukul 10.00 wib dirujuk ke RSUD Padang Panjang pimpinan dr. Ardoni. Sumber lain menyebutkan, sebelumnya dia merupakan pasien rumah bersalin di Panyalaian untuk memeriksa kehamilan. Pernah beberapa kali berkunjung ke RS di Padang Panjang seperti ke RSUD dan RS Yarsi.
Terakhir sebelum dikirim ke RS M.Djamil, kepada petugas di RSUD Padang Panjang, ia mengeluhkan sakit bagian punggung menjalar hingga ke ari-ari.
Pemeriksaan lebih lanjut oleh ketua PPVC RSUD, Yeni Muhtar, dokter spesialis paru paru NS dirontgen. Hasilnya, ada infeksi paru-paru pada NS, yang merupakan salah satu gejala covid-19.
Karena tak mungkin ditangani di Padang Panjang, esoknya Sabtu (25/4), NS yang sedang hamil 9 bulan dan berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dirujuk ke RSUP. M. Djamil Padang. Minggu dini hari, dia melahirkan seorang bayi perempuan berat 2,5 kg secara sesar.
Minggu sore, 27/4 hasil tes swab 2 kali berut turut oleh laboratorium Unand diketaui NS positif covid-19.** Yet
Leave a Reply