Sukses Membuat Abon Lele, Pengusaha Sumbar Diutus Kementan ke Expo Malaysia

Yosmeri.
Yosmeri.

Padang, Editor.- Perlu jadi catatan, usaha itu timbulnya dari sikap masyarakat yang kreatif dan inovatif. Salah satu contoh positif yang dilakukan usahawan di Sumbar yang membikin abon ikan yang berbahan baku ikan lele.

Abon ikan lele untuk dikonsumsi anak-anak yang telah jadi perhitungan bagi Kementerian Pertanian RI sesuai hasil exspo yang telah diselenggarakan oleh pemerintah pusat beberapa waktu lalu.

Hal itu diikatakan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan/DKP Propinsi Sumbar, Yosmeri saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (7/10).  

Menurut Yosmeri, usahawan abon lele asal Sumbar pada expo Kementan RI yang baru lalu. diutus oleh Kementan RI untuk ikut jadi peserta pada stan pameran expo di Malaysia tanggal 13 Oktober mendatang, karena usaha abon lele itu sebuah usaha kreatif masyarakat yang jadi sumber penghasilan yang telah dapat menjadi nilai tambah.

Jadi, usaha perikanan tidak saja lagi seperti menjual ikan segar tetapi ikan ditingkatkan menjadi inovatif yang bernilai secara finansial. Hasil produksi penangkapan ikan bagi nelayan telah menjadi sebuah usaha rumah tangga bagi keluarga nelayan di daerah pesisir.

Nelayan menangkap ikan dari lautan tetapi ibu rumah tangga bersama keluarganya program DKP Propinsi Sumbar sesuai tahun berjalan terus memotivasi keluarga nelayan guna meningkatkan energi ekonomi keluarga nelayan.

“Dengan berbagai inovasi kreatif keluarga nelayan dengan memproduksi rendang ikan, bakso ikan, abon ikan, dan pokoknya hasil produksi nelayan akan hasil tangkapan ikan semakin berdaya guna. Dengan demikian, bagi keluarga nelayan semakin besar peluang usaha yang menjadi nilai tambah bagi peningkatan ekonomi keluarga nelayan,” terang Yosmeri.

Lebih lanjut dijelaskan, sehubungan dengan aktivitas nelayan yang berkaitan guna meningkatkan hasil tangkapan , pemerintah daerah propinsi Sumbar melalui DKP Sumbar menambah dan menaikkan kapasitas peralatan tangkap. Dari perahu boleng, sesuai tahun berjalan meningkat ke peralatan tangkap perahu motor. Dari perahu motor naik menjadi bagan dan kapal nelayan.

DKP Sumbar senantiasa melakukan pengawasan yang berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait dinas dan instansi pemerintah, guna mengawasi dari bahaya pelaku pencurian ikan yang memasuki zona perairan yang tak diizinkan atas pukat harimau, termasuk pemboman ikan pada terumbu-terumbu karang yang mengakibatkan ikan besar dan kecil mati bergelimpangan.

Disamping itu nelayan di kawasan pesisir ditingkatkan pula budidaya ikan kerapu, dan budidaya udang. Sehingga yang terkait dengan hasil budidaya ikan menjadi olahan diversifikasi.

Selain itu nelayan juga memerlukan voice book atau juga peti es ikan guna menampung hasil tangkapan ikan yang melimpah, sebut Yosmeri yang terus memotivasi para nelayan dengan beragam program DKP Sumbar.

“Sehingga cita-cita sukses keluarga nelayan Sumbar jadi kenyataan. Lewat usaha abon lele keluarga nelayan Sumbar diutus Kementan RI ikut expo di Malaysia bersanding dengan utusan expo Dinas Koperasi dan UMKM Sumbar,” jelas Yosmeri. ** Obral Chaniago

[tribulant_slideshow gallery_id=”3″]

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*