
Agam,Editor,- Tahun pelajaran 2021/2022 siswa kelas XII SMA Negeri I Baso yang berhasil lulus hanya 99,99 % persen,dari 187 orang jumlah siswa kelas XII,karena 1 orang dinyatakan tidak lulus .
Menurut Kepala SMAN I Baso, Zulni Edrita M.Pd dalam bincang bincang dengan media ini Senin(13/06) di ruang kerjanya mengatakan, Menjadi suatu kebahagiaan bagi Kepala Sekolah bersama Majlis guru bila berhasil mengantarkan lulusannya masuk perguruan tinggi melalui jalur undangan.
Tahun pelajaran 2021/2022 ini tercatat 11 orang siswanya yang berhasil diterima diperguruan tinggi melalui jalur mahasiswa undangan,bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya,terjadi
Peningkatan yang siginifikan, bahkan tahun ini “pecah telor” berhasil tembus perguruan ternama di pulau Jawa yaitu Universitas Indonesia (UI) dua orang,ujar Zulni Edrita mantan Kepala SMA Negeri Palupuah yang mengaku pernah diancam wartawan untuk meminta uang kepadanya.
Menurut mantan guru dan waka SMA 5 Bukittinggi itu, Dalam beberapa tahun terakhir hanya satu dua atau paling banyak hanya 5 orang yang berhasil menjadi mahasiswa undangan, di beberapa perguruan tinggi di Sumatera. Baru tahun ini jumlahnya lebih dari 10 orang dan dua orang diterima di pulau jawa, ungkapnya.
Ketika ditanya, Kiat yang dilakukan Zulni Endrita mengangkat prestasi sekolahnya adalah menerapkan pola kepemimpinan yang diterapkannya selama memimpin SMA Palupuah.
“Saya baru beberapa bulan di SMAN 1 Baso ini,pertama saya benahi masalah disiplin dari siwa sampai kepada tenaga satpam, termasuk masalah disiplin berpakaian, membenahi pekarangan, mengatur lokasi parkir kendaraan guru dan siswa, mana yang menjadi tempat berkumpulkan kera,kita buang, sehingga tidak ada lagi gerombolan kera yang main di komplek sekolah” ungkap Zulni.
Selain itu, pembenahan proses pembelajaran,kita tekankan kepada guru, bagaimana setiap tema pembelajaran harus tuntas, bila ada siswa yang belum tuntas kita arahkan guru untuk melakukan remedial,sampai tuntas bagi anak setiap tema yang diajarkan yaitu mencapai nilai minimal KKM, jelasnya.
“Kita ingatkan guru, jangan bangga bila siswa tidak mampu menjawab soal soal latihan yang diberikan. Bila banyak siswa yang tidak mampu mencapai nilai KKM, itu gurunya yang bodoh,bukan siswa,begitu kita memotivasi guru, jelas Kepala SMAN 1 Baso yang juga anggota Bhayangkari Polres Bukittinggi.
Alhamdulillah, belum sampai 1 tahun,telah ada perobahan yang signifikan, baik disiplin siswa, guru, satpam, dan guru tidak ada lagi yang berlomba lomba dalam berpakaian ke sekolah, Semuanya berpakaian sesuai aturan pemerintah, terang Zulni Endrita M.Pd.
Menyinggung satu orang siswanya yang tidak luluus itu, disebab anak tersebut hanya datang ke sekolah paling banyak 4 kali dalam sebulan,bahkan ada guru yang mengajar dikelasnya tidak pernah masuk pada jam guru tersebut.
Untuk mengetahui kenapa anak tersebut tidak datang datang kesekolah, Kepsek menugaskan waka kesiswaan untuk mencari tahu penyebabnya dengan mendatangi rumah anak tersebut.
Ternyata siswa yang tidak lulus ujian itu,setiap pagi pamit pada orang tuanya pergi sekolah, tapi dia tidak ke sekolah melainkan pergi ke tempat cucian motor, bekerja disana mencuci motor yang katanya hasil bekerja mencuci motor itu untuk belanja dan membayar uang sekolah.
Mendengar penjelasan siswa itu, Kepala bersedia membayarkan uang sekolahnya, asal bersedia datang ke sekolah setiap hari, namun usaha kepala sekolah agar siswanya tersebut datang setiap hari ke sekolah, tidak membuahkan hasil.
Hasil kesepakatan Kepala sekolah dengan orang tua siswa dan siswa tersebut hanya beberapa hari dia yang datang ke sekolah,kemudian tidak datang datang lagi, baru datang ketika akan ujian akhir.
Hasil rapat dengan majlis guru,anak tersebut diizinkan ikut ujian, namun untuk lulus, nilainya tidak memenuhi persaratan untuk lulus, akhirnya dengan berat hati yang bersangkutan dinyatakan tidak lulus,jelas Zulni Edrita M.Pd. ** Widya
Leave a Reply