Silaturahmi Linggo Saiyo Sejabodetabek Hadirkan Tokoh Rabab Siril Asmara, Bakri Maulana : Apresiasi Kesenian Rabab Mesti Ditingkatkan

Silaturahmi Linggo Saiyo Sejabodetabek
Silaturahmi Linggo Saiyo Sejabodetabek

Jakarta, Editor.- Diundang barabab ke Pulau Jawa, Siril Asmara hadiri Silaturahmi Keluarga Besar Linggo Saiyo (Linggo Sari Baganti-red) di Villa Sawah Sentul, Jl Cibalok Pandasri No. 99, Kecamatan Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Sabtu hingga Minggu (3-4/6/2023). Selain tokoh rabab Pessel yang diundang, juga menghadirkan tokoh perantau Jakarta, Bakri Maulana.

Bakri Maulana kepada media ini, Senin (5/6) mengatakan silaturahmi di bulan Syawal bagi Keluarga Besar Linggo Saiyo benar-benar dimanfaatkan untuk saling memaafkan dan mempererat tali silaturahmi. Perantau Kecamatan Linggo Sari Baganti Pessel telah mengamalkan dengan baik surat Al-Hujarat ayat 10, “Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.”.

Lebih jauh, Bakri Maulana, Ketua HKB (Himpunan Keluarga Batangkapas) mengatakan Silaturahmi Keluarga Besar Linggo Saiyo dihadiri oleh tokoh-tokoh perantau Lingo Sari Baganti Pessel, seperti Kol Purn Dr Asmil Ilyas, MA, AKBP Purn Jamaludin Chaniago, Dr Conrita, Kapten Shahdan, Penasehat Linggo Saiyo, Anil dan para pemuka perantau Linggo Sari Baganti lainnya serta para bundokandung.

‘Bulan Syawal memang menjadi bulan istimewa bagi Keluarga Besar Perantau Linggo Sari Baganti, yang ada di Jabodetabek ngumpul semua sambil mendengarkan kesenian rabab dengan menhadirkan Siril Asmara,’ ujar Bakri Maulana, yang bakal calon Bupati Pessel 2024-2028 nanti.

Kehadiran Bakri Maulana, pengusaha yang berbasis koperasi ini diungkapkanya juga tak terlepas dari mengapresiasi kesenian Rabab, yang merupakan suatu kesenian berbentuk bakaba (bercerita) sekaligus diiringi dengan suara alat musik yang disebut biola.

“Rabab Pasisia merupakan salah satu kesenian tradisional yang dikenal sejak zaman dulunya di Kabupaten Pesisir Selatan. Walaupun kemajuan teknologi dewasa ini kerap mempengaruhi budaya, tradisi, serta kesenian global. Namun, Rabab Pasisia tidak pernah terlupakan di kehidupan masyarakat hingga saat ini. Hal ini terbukti helat silaturahmi Keluarga Besar Linggo Saiyo,” ungkapnya sembari mengucapkan Al-Fatihah buat maestro rabab, Pirin Asmara. **Agusmardi

[tribulant_slideshow gallery_id=”3″]

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*