
Padang Panjang, Editor.- Senin pagi (6/6), waktu Arizona atau Senin malam di Indonesia, sebanyak 11 orang mahasiswa dari Kota Padang Panjang mulai kuliah tatap muka di kampus The University of Arizona, Amerika Serikat. Pagi itu sebagian mereka belajar Bahasa Spanyol dengan mahasiswa dari berbagai negara lain.
Sebelumnya, sebagai peserta program dual degree Sampoerna University (SU), Jakarta dengan University of Arizona (UA), Arizona sejak TA 2019/2020, mereka sudah 2 semester kuliah dengan UA lewat zoom meeting. Kuliah tatap muka di kampus UA mulai Senin (6/6) itu merupakan perkuliahan summer semester.
Ke-11 orang Mahasiswa dari Padang Panjang itu bertolak ke Arizona pada 1 dan 2 Juni 2022 lalu. Mereka dilepas secara resmi oleh pihak Sampoerna University bersama Walikota Padang Panjang, Fadly Amran di kampus Sampoerna University, L’Avenue Building, Jl. Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (31/05)
Mereka tiba di Arizona, Amerika pada Kamis siang (2/6) waktu Amerika, atau Jumat dini hari waktu Indonesia. Lama perjalanan mereka tempuh sekitar 40 jam. Karena dua kali transit, yakni di Bandara Narita, Tokyo (sekitar 2 jam) dan Dallas, AS (sekitar 18 jam) serta berhenti di Houston, AS (sekitar 1 jam). Di Bandara Tucson, mereka dijemput oleh pihak UA.
Saat mulai menginjakan kaki di Arizona, negara bagian Amerika Serikat itu, udara terasa panas. Maklum, Arizona sudah berada di musim panas pada Juni ini. Suhu di siang hari bisa sampai 43 derajat celcius, kata RB Jeyhan, salah seorang dari mereka lewat WA kepada orang tuanya di Padang Panjang. Terbalik dengan Padang Panjang, yang terkenal sejuk.
Tapi kegiatan kuliah di ruang kelas kampus Arizona cukup nyaman, tidak gerah. Begitu juga suasana di kamar dormitory Villa Del Puente. Kenyamanan itu mungkin karena ditopang oleh AC, interior dan fasilitas penunjang yang bagus. Beda jika di luar gedung, memang terasa panas, mata terasa agak perih, sehingga perlu pakai kaca mata hitam (sunglasses).
Selasa (31/5) lalu saat acara melepas keberangkatan 11 orang Mahasiswa itu di kampus Sampoerna University, Jakarta, banyak informasi dan kesan positif serta mengharukan yang muncul. Head of Partner Relation Putra Sampoerna Foundation (PSF), Ida Bagus Gede Wardhipura, menyampaikan rasa kagum atas perhatian dan dukungan Walikota Fadly Amran untuk kemajuan pendidikan warganya.
Mahasiswa dari Padang Panjang, kata Ida Bagus, memiliki kualitas dan kemampuan yang sangat baik. Pihaknya merasa bangga mendampingi dan mempersiapkan keberangkatan mereka ke University Arizona. Soal keberangkatan itu, disebutnya telah dipersiapkan dengan baik sampai penempatan dormitory bersama Mahasiswa lain dari berbagai negara.
Hal senada juga disampaikan oleh Vice President Student Affairs Sampoerna University, Mr.Erick. Dia sangat terkesan dengan 11 orang Mahasiswa dari Padang Panjang, kota kecil di pertigaan jalan darat jantung Pulau Sumatera itu. Mereka bersemangat, kemampuannya cukup menonjol di antara Mahasiswa lainnya.
Mendengar statemen Ida Bagus dan Mr.Erick itu, Walikota Fadly Amran terlihat haru. Lewat sambutannya, Fadly menyebut bersyukur dan bangga atas terwujudnya kerjasama Pemko Padang Panjang dengan PSF sejak 2019, sehingga Pemko sangat terbantu dalam mewujudkan program beasiswa keluar negeri, seperti ke Amerika ini.
Kepada 11 orang Mahasiswa dari Padang Panjang itu, Walikota berharap, representasikan masyarakat kotanya secara baik di Amerika. Ini momen langka, yang akan membuka akses lebih luas ke masa depan. Baik itu untuk melanjutkan kuliah ke S2 dan S3, juga akses ke lapangan kerja yang lebih menjanjikan, terutama di perusahaan multinasional.
Karenanya, cari peluang-peluang baru untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau untuk memperoleh pekerjaan yang lebih menjanjikan. Terus, sebarkan informasinya ke pelajar di Padang Panjang. Pesan lainnya dari Fadly, jangan lupa kerjakan Shalat 5 waktu dan terus berdoa untuk keberhasilan dan kebaikan.
Terkait upaya Pemko Padang Panjang mewujudkan program beasiswa keluar negeri, di samping di dalam negeri, Editor mencatat, ini salah satu dari belasan program strategis nonfisik duet Wako/Wawako Fadly Amran – Asrul dalam RPJM 2018-2023. Program non fisik lain, seperti diungkap terpisah oleh Sekda setempat, Sony Budaya Putra dan Ketua Bappeda Rusdianto, umumnya juga sudah terwujud.
Di antara program non fisik lainnya yang sudah/mulai terwujud itu, seperti beasiswa pendidikan bagi anak miskin; guru/murid juara; PSC 119 layanan darurat medis warga di lapangan; dokter warga; Telepon 112 batuan darurat gangguan keamanan, kebakaran dan bencana alam; koperasi syariah dan Smart City.
Lebih jauh terkait program beasiswa kuliah di dalam dan luar negeri, terpisah Kabag Kesra Setdako Padang Panjang, Erwina Agreini menyebut pada TA (Tahun Ajaran) 2019/2020 lalu terwujud 70 orang untuk dalam negeri, 11 orang keluar negeri. Yang di dalam negeri yakni di Politeknik Negeri Padang.
Sedangkan yang ke luar negeri, terwujud 11 orang ke Amerika lewat program dual degree Sampoerna University – The University of Arizona. Rinciannya, Atika Rahmi, Aulia Zikrullah, Fadhly Novrianda, Farhan Furqan, Frisca Oktaviana, Loly Adinda Putri, Nurul Ikhwana, Mutia Rahma, Putri Aditya, Rahmat Berliano Jeyhan, dan Rusyda Hamidah. Mereka kuliah pada Jurusan Manajemen Bisnis.
Di Sampoerna University, Jakarta, mereka tidak saja berprestasi di bidang akademik. Juga kerap jadi utusan kampus Sampoerna ke seminar nasional/ internasional, salah satu; Konferensi Internasional (online) di Columbia University dengan tema; Youth in a Changing World. Contoh lain, President of BEM Faculty of Business 2021-2022 dari Padang Panjang, yakni Farhan Furqon.
Mereka berhasil masuk program dual degree Sampoerna University– The University of Arizona pada TA 2019/2020 lalu lewat seleksi yang ketat oleh Broward College, Florida, Amerika. Masalahnya, seperti terungkap dari pengalaman di antara mereka yang lulus, bukan saja materi testnya yang relatif sulit, tapi semua soalnya dalam Bahasa Inggris, begitu pula jawaban.
Terkait pola pembiayaan, untuk kuliah di Sampoerna University, Jakarta yakni sharing pembiayaan dengan PSF, 7 orang atas beasiswa dari PSF, 4 orang atas beasiswa dari Pemko Padang Panjang. Terus, untuk kuliah tatap muka di The University of Arizona pada semester musim panas 2022 ini dibantu ke-11 orangnya oleh Pemko Padang Panjang.
Terkait lanjutan program pada TA 2021/2022 ini, Erwina Agreini menyebut ada sekitar 90 orang yang dapat beasiswa untuk kuliah di dalam negeri, 4 orang keluar negeri. Yang di dalam negeri, seperti ke Politeknik Negeri Padang, IAIN Batusangkar, ISI Padang Panjang dan beberapa perguruan tinggi (PT) lain di kota ini seperti FKIP UMSB, STIT Rahmah dan Akper Nabila. Pembiayaannya oleh Pemko Padang Panjang.
Sedangkan 4 orang yang ke luar negeri, yakni program dual degree Sampoerna University, Jakarta dengan PT favorit di Amerika. Pembiayaan juga sharing dengan PSF, yakni 2 orang atas beasiswa PSF, 2 orang lagi atas beasiswa Pemko Padang Panjang. Selain dapat mengasah kemampuan bahasa Inggris, karena di kedua kampus Jakarta- Arizona perkuliahan berlangsung dengan bahasa Inggris. Plusnya lagi, tamatannya nanti akan punya 2 ijazah dan 2 gelar.
Sekilas tentang The University of Arizona, perguruan tinggi ini berdiri pada 1885 di atas lahan sekitar 125 Ha. Lokasinya sangat strategis di pusat Kota Tucson, Arizona, AS. Kini, perguruan tinggi ini memiliki 20 fakultas (colleges), program studinya sampai S3, sedang jumlah mahasiswa mencapai 49.471 orang (2021) yang berdatangan dari 122 negara di dunia.
Dari 137 tahun usianya, sangat banyak dari alumninya yang terkenal. Beberapa di antaranya, Bob Dole dan Barry Goldwater (mantan senator dan calon Presiden AS); Nicolaas Blowembergen, Willis Lamb dan Brian Schmidt (penerima nobel fisika); Vernon Lomax Smith (penerima nobel ekonomi); dan Andreas Gerasimos Michalitsianos (ahli astronomi, astrofisika NASA dan anggota tim pembuat teleskop ruang angkasa Hubble.** Ym/Adv
Leave a Reply