Padang Panjang, Editor.- Pejabat Walikota Padang Panjang, Sonny Budaya Putra menunaikan ibadah haji tahun ini. Bukan suatu kebetulan atau ikut sebagai petugas haji, namun sudah melalui proses dan penantian panjang sejak mendaftar Maret 2012 silam, ujar Sonny dalam gelaran jumpa pers di Padang Panjang, Senin 20/05.
Dia menyadari Kota Padang Panjang yang akan ditinggalkan sedang tertimpa musibah banjir bandang, banyak hal yang harus diperhatikan dan dibenahi, misalnya kelayakan tempat pengungsian, konsumsi, psikologi, hingga dampak ekonomi paska galodo di tiga Kabupatan/Kota di Sumatera Barat yang merenggut 62 orang korban jiwa dan belasan orang yang masih dinyatakan hilang. Tugas-tugas tersebut telah dititipkan kepada Sekdako Winarno untuk dilanjutkan, ujarnya.
Kepada stakeholder yang menanggani kebencanaan juga telah ditekankan agar tidak ada pengungsi yang luput dari perhatian. Disamping itu sumbangan dan bantuan harus tepat sasaran. Satu senpun uang jangan disalah gunakan, papar Sonny seraya menambahkan, selain sumbangan para donatur produksi dapur umum Padang Panjang 1.500 porsi nasi perhari. Itu untuk tiga kali makan masing masing 500 porsi. Jumlah ini diatas jumlah pengungsi di Padang Panjang. Lebihnya ada yang disumbangkan kepada tetangga yang juga terkena musibah.
Kota Padang Panjang yang sebelumnya sering tersiram abu erupsi Gunung Marapi sementara korban meninggal dunia 2 orang, kerugian materil berjumlah Rp. 26,8 miliar, antara lain terdiri dari kerusakan jariangan PDAM Rp. 3,2 miliar, kerusakan 2 buah jembatan. Untuk biaya satu jembatan Tanjung saja setelah dihitung bersama BNPB berjumlah Rp. 1,9 miliar Berikut rekonstruksi Pemandian Lubuk Matakucing Rop.7, 8 miliar, bangunan perumahan dan kerusakan lahan sawah, kolam dan lainnya belum terhitung secara detail.
Sonny yang didampingi Kadis Kominfo, Ampera Salim, memaparkan, Pemko Padang Panjang berusaha memberikan tempat pengungsian yang nyaman bagi korban galodo dengan mencari dan menanggung biaya kontrakan rumah sampai rumah mereka selesai direnovasi.
Tapi jika para korban berat hati menempati lokasi rumah yang diterjang galodo pada Sabtu, 11/05/24 8 dengan alasan trauma atau memang berada di lokasi berbahaya akan dibangunkan rumah dengan syarat kepemilikan lahannya jelas. Misalnya milik mertua, tak ada sertifikat, atau lahan tersebut berada di luar kota Padang Panjang, juga tak apa asalkan masih di wilayah NKRI, ujar Pj. Wako Sonny.
Sehubungan akan berangkatnya Sonny beserta istri ke tanah suci dia berharap selamat pulang pergi, lancar ibadahnya dan mendoakan Padang Panjang dijauhkan dari segala bencana dan perbuatan dosa serta masyarakatnya tentram dan makmur.
Mengurai sedikit keberangkatan Sonny menunaikan rukun Islam ke 5, sebenarnya tahun lalu sudah ada tawaran dari Wako Fadly agar ikut sebagai pendamping haji. Tawaran itu ditolak untuk memberi kesempatan ke yang lain. Sebab, masa tunggunya untuk ke tanah suci hanya satu tahun lagi. Dia bersama istri, Yani mendaftar haji awal Maret 2012. Sonny dan 81 CJH Padang Panjang tergabung dalam 10 bersama CJH Kota Padang dan Payakumbuh. Nanti pada 30/05 menyusul lagi 7 orang, selanjutnya 7 orang lagi berada pada daftar tunggu. ***ym
Leave a Reply