Arosuka, Editor.- -Revolusi mental merupakan gerakan kolektif yang melibatkan seluruh bangsa dengan memperkuat peran semua instutisi pemerintah dan penataan sosial budaya yang ada di masyarakat, dilaksanakan melalui internalisasi nilai – nilai esensial pada individu, keluarga, institusi sosial dari masyarakat sampai dengan lembaga – lembaga Negara.
Kegiatan sosialisasi ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan yang diikuti oleh asisten koordinator bidang pemerintahan dan staf ahli bupati bidang sosial dan politik, pada bulan Mei 2017 yang lalu di Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, Jakarta.
Hal ini diungkapkan Sekdakab Solok Aswirman, SE, MM dalam sambutannya pada Sosialisasi Kebijakan Revolusi Mental di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Solok di Ruang Pelangi Kantor Bupati Solok, Kmis (21/12).
Lebih lanjut dikatakan, menurut Soekarno, revolusi mental merupakan suatu gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia agar menjadi manusia yang baru, yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang rajawali, berjiwa api yang menyala-nyala.
“Dari itu saya berharap, gunakanlah kesempatan ini seluas luasnya untuk menambah pengetahuan dan pemahaman saudara tenteng kebijakan revolusi mental,” kata Aswirman.
Sebelumnya ketua pelaksana kegiatan yang juga Kabag Organisasi Zulfadli, Spd, MM melaporkan, kegiatan ini diikuti oleh 150 orang, yang terdiri dari eselon III dan IV di lingkungan pemerintah Kabupaten Solok.
“Maksud dan tujuan dari sosialisasi ini adalah untuk menambah pengetahuan dan wawasan serta pemahaman pejabat eselon III dan IV di lingkungan pemerintah Kabupaten Solok, merobah kebiasaan lama menjadi kebiasaan baru, motivasi mental kerja dan mewujudkan Indonesia yang berdaulat, berdedikasi dan berkepribadian yang berbudaya,” jelas Zulfadli. ** Febrian D’Gumanti/Oktaberia/Hms
Leave a Reply