Padang Panjang, Editor – Tiga tahun “terdera” wabah Covid-19, suasana Ramadhan 1444 H di Kota Padang Panjang terlihat lebih semarak. Salah satu kegiatan stimulant mengisi malam Ramadhan 1444 H di kota berjuluk Serambi Mekah itu adalah turunnya Tim Safari Ramadhan (TSR) Kota Padang Panjang ke sejumlah masjid.
Tahun kedua sejak pandemi Covid-19 mereda di PadangPanjang, kota indah dan sejuk itu, pantauan Editor, tidak saja pengisian Ramadhan kembali semarak di masjid dan mushalla. Tapi, ada banyak potret lain yang menunjang terkristalnya semarak Ramadhan di ruang public. Di antaranya;
- Ledakan pengunjung setiap sore di pusat Pasar Kuliner tengah kota. Mereka tidak saja dari dalam dan hinterland kota. Juga warga yang singgah dalam perjalanan antar kota/kabupaten di Sumatera Barat dan antar provinsi di Sumatera.
- Banyaknya gerakan kaula-muda membagikan takjil di jalan umum dan ruang publik lainnya untuk buka puasa, di samping rutinitas masjid dan mushalla menyediakan buka puasa untuk jemaah Shalat Magrib.
- Banyaknya koperasi, perbankan, pengusaha dan lainnya seperti BAZNas berkontribusi membantu Pemko dalam kegiatan Bazar dan Pasar Murah.
- Kembali eksisnya kegiatan Pesantren Ramadhan di sekolah-sekolah
- Berita Mahasiswa asal Padang Panjang yang kuliah di Pulau Jawa akan basamo dengan bus eksekutif atas biaya Pemko kerjasama dengan alumni mahasiswa Padang Panjang . Pulang bersama sebelum lebaran Idul Fitri 1444 H juga ikut viral di ruang public kota ini
- Kesemarakan pengisian malam Ramadhan di masjid-masjid dan mushalla yang ada.
- Keramaian Tim Ramadhan Kota turun ke sejumlah masjid sambil menyerahkan bantuan
- Banyaknya masyarakat, pelajar/ mahasiswa, komunitas, SKPD berbagi takjil di jalan raya hingga ke rumah rumah penduduk.
Terkait kunjungan Tim Ramadhan 1444 H Kota Padang Panjang ke masjid-masjid, Agreni dari Kabag Kesra Balaikota, menyebut ada 6 tim diturunkan. Tim-1, pimpinan Walikota Fadly Amran turun ke Masjid An Nur di Bukiksurungan didampingi Yusuf Saud Tanjung (Komandan Scata-B) dan beberapa pejabat lain.
Kegiatan TSR 1444 H turun mengunjungi masjid itu, sejalan menunaikan ibadah Shalat Isya, Shalat Tarwih dan dengar ceramah, juga menyampaikan pesan Walikota terkait perkembangan dan prestasi kota, upaya Pemko mengatasi inflasi, dan mengingatkan warga agar lebih memperhatikan pendidikan, pergaulan dan perilaku anak.
Pada kesempatan ini, tim juga membuka kesempatan kepada jemaah yang hadir untuk menyampaikan aspirasi, terutama terkait pelayanan public olehPemrintah Kota Padang Panjang. Salah satu asprirasi yang muncul soal terjadinya banjir di banyak tempat setiap hujan deras turun di kota ini.
Berikut, setiap tim juga menyerahkan bantuan dana dari Walikota masing-masing sebesar Rp 30 juta kepada pengurus masjid. Bantuan ini sebagai jawaban Walikota atas profosal permintaan bantuan yang diajukan oleh pengurus masjid bersangkutan sebelumnya untuk kegiatan pembangunan masjid tersebut.
Rincian 6 TSR 1444 H (2023 M) Kota Padang Panjang itu terdiri;
- Tim-1 Pimpinan Fadly Amran, Walikota ke Masjid An Nur, Bukiksurungan.
- Tim-2, Pimpinan Asrul (Wakil Wakota) ke Masjid Muttaqin, Silaiangbawah.
- Tim-3 Pimp. Mardiansyah (Ketua DPRD) ke Masjid Munawarah, Kotopanjang.
- Tim-4 Pimp. Letkol Inf. Czi. Sutrisno (Dan Dim 0307 Tanah Datar) ke Masjid Baiturrahman, Bk.Surungan
- Tim-5 Pimp. AKBP. Donny Bramanto S.I.K (Kapolres Padang Panjang) ke Masjid Masjid Maimunah Ali, PasarUsang.
- Tim-6 Pimp. Jerniaty, S.H, M.H (Kepala Kejaksaan Negeri Padang Panjang) ke Masjid Al Ikhlas, Tanah Hitam.
Berkenaan dengan ledakan keramaian pengunjung di Pusat Pasar Kuliner, seberang Jalan Sudirman dari Gedung Moch.Syafei itu, pantauan Editor tingkat kepadatan pengunjung terlihat mulai sekitar pukul 17.00 sore. Begitu ramainya, untuk masuk dari Jalan Sudirman ke lokasi Pasar Kuliner terpaksa seperti “beringsut”.
Pengunjung tidak saja dari dalam dan hinterland kota. Juga warga yang singgah dalam perjalanan antar kota di Sumatera Barat, dan antar provinsi di Sumatera. Sebab, Padang Panjang dilewati jalan lintas tengah Sumatera dari Aceh ke Lampung menuju Jawa, dan dari Dumai, Riau (pantai timur) ke Padang, Sumbar (pantai barat) Sumatera.
Posisi letaknya di pertigaan jalan darat jantung Provinsi Sumatera Barat dan Pulau Sumatera itulah yang jadi potensi utama ekonomi Kota Padang Panjang sejak dulu. Terlebih, di bawah 1990, saat jalan lintas timur Sumatera belum terbuka, hubungan dari Aceh ke Lampung menuju Jawa hanya lewat Kota Padang Panjang.
Letak Kota Padang Panjang yang sangat strategis itu juga yang mempercepat tumbuh-berkembangnya Padang Panjang sebagai pusat perdagangan di Sumatera Tengah hingga sekitar 1970-an. Berikut, sebagai kota pelajar yang berpengaruh hingga ke Asia Tenggara hingga sekitar 1960-an.**ym/yet.—
Leave a Reply