
Limapuluh Kota, Editor.- DPRD Limapuluh menggelar sidang paripurna dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Limapuluh Kota ke 184 di ruangan sidang gedung DPRD dalam kawasan Bukik Limau Sarilamak Kecamatan Harau, Minggu,13 April 2025.
Sidang Paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Limapuluh Kota, Doni ikhlas, SH. M.Si, didampingi wakil ketua Alia Efendi dt Bijayo Nan Mudo, dan H. Muhammad Fadhlil Abrar. Lc, serta sekwan Fiddria Fala, AP.M.Si, itu , juga dihadiri Bupati Syafni, Wakil Bupati Ahlul Badrito Resha, Forkopimda, Kepala OPD di lingkungan Pemkab Limapuluh Kota, Mantan Bupati dan Wakil Bupati, Gubernur Sumbar, tokoh masyarakat, ninik mamak,alim Ulama, cadiak pandai, bundokanduang, ketua TP PKK, ketua Dharma wanita Persatuan, ketua organisasi, dan undangan lainnya.
Ketua DPRD Lima Kabupaten Limapuluh Kota Doni Ikhlas
dalam pembukaan sidang paripurna tersebut menyampaikan,
Perayaan hari jadi tahun ini semakin terasa maknanya, karena berlangsung dalam nuansa kemenangan dan kesucian Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.
Hari Jadi ke-184 Kabupaten Limapuluh Kota Tahun 2025 ini mengambil tema “Dengan semangat hari jadi, mari kita bertransformasi menuju Limapuluh Kota bangkit” sekaligus merupakan momentum penting untuk merenungkan perjalanan panjang daerah ini dalam membangun jati diri dan fondasi pembangunan yang kokoh.
Dalam rentang waktu tersebut, telah banyak kemajuan yang diraih, namun kita juga harus jujur bahwa tantangan ke depan tidak ringan, ujar Doni Ikhlas.
Menurut Doni Ikhlas, Momentum libur Idul Fitri 1446 H, membawa angin segar bagi pemulihan dan pertumbuhan ekonomi daerah. Kunjungan wisatawan ke berbagai destinasi unggulan meningkat secara signifikan, terutama ke lembah harau, kelok sembilan, dan kawasan wisata alam serta budaya di nagari-nagari, yang berdampak langsung terhadap peningkatan pendapatan masyarakat, terutama pelaku UMKM, jasa kuliner, transportasi lokal, dan penginapan.
Selain wisatawan umum, kontribusi besar juga datang dari para perantau yang pulang kampung selama momen lebaran. Kegiatan homecoming ini bukan sekadar ritual budaya, tetapi turut memberi multiplier effect terhadap perekonomian daerah.
Perputaran uang yang dibawa oleh para perantau dalam bentuk belanja, kegiatan sosial, pembangunan rumah, sumbangan untuk masjid dan mushalla, serta konsumsi produk lokal, terbukti mampu meningkatkan daya beli masyarakat secara signifikan.
Kita berharap terjadi lonjakan permintaan atas produk hasil UMKM dan komoditas pertanian lokal, karena diborong langsung oleh para perantau untuk dibawa kembali ke rantau,ujarnya.
Lebih lanjut Ketua DPRD Limapuluh Kota mengatakan, tidak sedikit kegiatan pembangunan nagari yang digenjot melalui kontribusi dana perantau, baik secara pribadi maupun melalui organisasi perantau masing-masing. Inilah bukti nyata bahwa kekuatan sosial-ekonomi para perantau adalah aset yang harus terus dirangkul dan diberdayakan secara strategis.
Oleh karena itu, pemerintah daerah dan DPRD perlu menginisiasi wadah komunikasi dan sinergi yang lebih aktif dengan organisasi perantau, agar kontribusi mereka bisa terkelola lebih terarah dan berdampak jangka panjang bagi pembangunan daerah, ungkapnya.

Fenomena ini semakin menegaskan bahwa sektor pariwisata dan kekuatan perantau adalah dua pilar penting dalam upaya memperkuat ekonomi lokal.
Menyinggung masalah Peluang pariwisata Limapuluh Kota menurut Doni Ikhlas sangat besar, diantaranya potensi daya tarik wisata berbasis alam dan budaya yang otentik, unik, dan ramah lingkungan.
Peluang pengembangan desa wisata yang dikelola langsung oleh masyarakat, berbasis kearifan lokal dan ekonomi gotong royong.
Tingginya minat wisatawan domestik pascapandemi terhadap wisata lokal yang aman, edukatif, dan spiritual.
Perkembangan teknologi digital yang memungkinkan promosi wisata dilakukan lebih luas, cepat, dan efektif melalui media sosial dan platform daring.
Kemitraan dengan investor dan pelaku usaha pariwisata, yang dapat membuka peluang kerja dan memperluas akses pasar.
Sementara itu, tantangan yang perlu kita jawab bersama antara lain:
Infrastruktur penunjang wisata yang perlu ditingkatkan kualitasnya agar memadai dan fasilitas umum yang belum cukup tersedia seperti, parkir, dan ruang publik lainnya.
Diperlukan peningkatan SDM pariwisata dalam hal pelayanan dan pengelolaan destinasi.
Minimnya event wisata berskala nasional dan internasional yang berkelanjutan yang tentunya perlu bersinergi dengan Pemerintahan Provinsi Sumatera Barat dan Pusat.

Belum adanya komitmen bersama masing masing pemangku kepentingan (comitment ceo) dalam penegakan hukum untuk pariwisata, sehingga kerja inklusifitas belum terwujud dan tentu berdampak pada belum optimalnya pendapatan pajak dan retrebusi, juga berdampak pada sistem karena bekerja secara partial sehingga dirasakan “ada yang mau percepatan sedangkan yang lain diam memandang saja” padahal kita harus menegakkan aturan dan komitmen tanpa pandang bulu “equality before the law” karena tujuan pajak dan retribusi adalah dari masyarakat dan kembali ke masyarakat dalam bentuk pembangunan baik fisik maupun non fisik, jelasnya.
Jika kita mampu mengoptimalkan peluang dan mengatasi tantangan ini secara bersama, Doni yakin Kabupaten Limapuluh Kota akan menjelma sebagai daerah wisata unggulan di Sumatera Barat yang maju, mandiri, dan mensejahterakan.
SAMBUTAN TOKOH MASYARAKAT Brigjen Pol Drs Jafriedi, MM
Sementara Brigjen Pol Drs Jafriedi, MM yang mewakili Tokoh masyarakat Limapuluh Kota mengawali sambutannya mengatakan,mungkin ada yang bertanya, kenapa saya hadir pada acara ini, dia jawab sendiri bahwa, dia hadir pada acara ini memenuhi undangan Bupati Limapuluh Kota, bapak Syafni Sikumbang.
Sebagai putra daerah dia merasa bangga dan merasa terhormat untuk hadir diruangan gedung DPRD yang terhormat ini, katanya.
Perkenalkan, saya Brigadir Jenderal Polisi Drs Jafriedi, M.M. Perwira tinggi pada badan reserse kriminal polri, sejak tahun 2020 saya diperintah dan ditugaskan oleh kapolri ke badan narkotika nasional RI,saat ini menjabat sebagai direktur advokasi Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia. Selama saya berdinas dilingkungan kepolisian negara Republik Indonesia, saya lebih banyak bergelut di fungsi kepolisian, “reserse kriminal”, jelas Drs Jafriedi, M.M memperkenalkan dirinya.
Sebagai putra daerah, izinkan saya berbicara sebagai saudara, sebagai sahabat, yang juga memiliki kepedulian atas masa depan Kabupaten Limapuluh Kota, katanya.

Sebagai orang yang saat ini berada diluar daerah,Drs Jafriedi, M.M merasa bangga dan bersyukur bisa turut menyaksikan perkembangan yang sudah dicapai oleh Kabupaten Limapuluh Kota. Dia menilai tema peringatan hari jadi tahun ini, “bertransformasi menjadi Kabupaten Limapuluh Kota bangkit” adalah tema yang sangat tepat dan penuh semangat.
Transformasi bukan hanya soal perubahan, tetapi tentang keberanian menjemput masa depan. Tema ini memuat ajakan mulia yang sejalan dengan semangat zaman untuk memulai langkah strategis membangun masa depan yang lebih baik, di bidang pendidikan, ekonomi, pertanian, pariwisata, pelestarian budaya dan lainnya.
Kabupaten Limapuluh Kota memiliki kekayaan alam, budaya, dan sejarah yang luar biasa. Potensinya sangat besar. Namun, sebagaimana daerah lain di indonesia, tantangan zaman menuntut kita untuk beradaptasi dan berinovasi.
Saat ini hidup di tengah kondisi yang penuh tantangan baik secara nasion, regional maupun global.
Semangat mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan memanfaatkan segala potensi yang melimpah, yang pada hakikatnya dapat menjadikan Kabupaten Limapuluh Kota menjadi kabupaten yang mampu berdaya saing tinggi ditingkat nasional, regional maupun global.
Oleh sebab itu potensi yang dimiliki Limapuluh Kota harus dimanfaatkan secara optimal dan dikelola secara bijaksana agar dapat berkontribusi dalam rangka mewujudkan kesejateraan masyarakat, ujarnya.
Secara nasional, Pemerintah daerah di Provinsi Sumatera Barat sedang berlomba meningkatkan daya saing daerah, yaitu dengan menarik investasi, mengembangkan pariwisata, dan pemberdayaan masyarakat. Jika kita tidak ikut bergerak cepat, kita bisa tertinggal dalam kompetisi ini.
Namun disisi yang lain, kita saat ini sedang berada di era vuca (volantility, uncertainty, cemplexity dan ambiguity) dimana dunia mengalami perubahan yang sangat cepat, tidak terduga, yang dipengaruhi oleh banyak faktor yang sulit dikontrol yang nilai kebenaran dan realitas menjadi sangat subyektif.

Sementara secara global, dunia sedang mengalami transformasi digital, perubahan iklim, dan pergeseran nilai dan persaingan ekonomi ke arah yang lebih dinamis, bahkan terkadang melahirkan kebijakan ekstrim yang tidak menguntungkan bagi negara kita. Masyarkat dunia kini bergerak menuju ekonomi kreatif, pariwisata berbasis alam dan budaya, serta ekonomi digital yang terus berkembang pesat. Ini tantangan sekaligus peluang besar bagi Kabupaten Limapuluh Kota.
Disamping itu, seperti kita ketahui bersama kebijakan Presiden Donald Trump dengan “Amerika First-nya”, mau tidak mau telah mempengaruhi cara pandang atau perspektif geo-politik dan geo-ekonomi dunia.
Kebijakan ini telah berimplikasi signifikan terhadap “trade global” perdagangan dunia, termasuk indonesia sebagai negara dengan perekonomian terbesar di asia tenggara. Kebijakan ini sangat berfokus pada proteksionisme dan kepentingan domestik amerika, salah satu kebijakannya adalah yang mempengaruhi perekonomian negara-negara didunia contohnya indonesia yang dikenakan tarif tinggi pajak import yakni sebesar 32%. (tarif timbal balik atau resiprokal), tentunya penerapan tarif ini akan berdampak pada:
Akan terjadi depresiasi rupiah, yg kini Rp.17.000 /1 USD dan tidak mustahil dalam beberapa hari ke depan mata uang rupiah akan semakin tertekan oleh dolar amerika entah sampai kapan dan berapa dalam lagi depresiasi rupiah tersebut akan terjadi.
Akan banyak perusahaan besar melakukan PHK besar-besaran, mengingat dalam usahanya terdapat teransaksi mengunakan dollar AS, sehingga bisa terancam bangkrut atau memfailitkan dirinya, dan dalam waktu dekat mereka kemungkinan memilih PHK sebagai upaya rasionalisasi korporasi.

Terjadi rentetan dampak terhadap berbagai kaitan perusahaan besar dengan UMKM, karena adanya rantai pasokan kedepan dan kebelakang dari perusahaan tsb.
Akan terjadi, semakin turunnya penerimaan pajak pemerintah, yang dapat mengganggu penerimaan negara dari sektor pajak, (yg terakhir inipun sudah turun sekitar 30%).
Akan terjadi turunnya daya beli masyarakat secara lebih massif, yg kinipun sdh terjadi melemahnya daya beli masyarakat (dapat dilihat mudik baik jumlah orang maupun perputaran uang turun sekitar 24%).
Akan menimbulkan sentimen pesimisme, baik dalam usaha UMKM dan usaha besar maupun pemerintah (pusat maupun daerah) yg kini pesimisme tersebut sudah melanda publik terhadap perekonomian.
Akan makin meningkatkan aksi kriminalitas, lebih tinggi lagi yg kinipun sudah cukup meresahkan masyarakat
Tentunya kondisi yang disampaikan diatas akan berdampak kepada pemerintahan daerah dan masyarakat Kab. Limapuluh Kota.

Maka dari itu, sebagai orang yang sering berinteraksi dengan berbagai daerah, izinkan saya memberikan beberapa masukan sebagai bentuk kepedulian dan semangat membangun bersama, antara lain:
1. Bangun kerjasama dan sinergi dengan berbagai pihak
Saya percaya bahwa kemajuan suatu wilayah sangat dipengaruhi oleh kemampuannya menjalin kolaborasi. Pemerintah daerah perlu membuka ruang kerjasama lintas kabupaten, provinsi nasional dan bahkan internasional, agar gerak transformasi lebih cepat dan luas.
Apalagi tren pembangunan hari ini adalah pembangunan kolaboratif, karena disadari atau tidak tanpa kolaborasi atau kerjasama dengan berbagai pihak, sangat sulit untuk bersinergi guna mewujudkan sasaran dan target-target pembangunan, karena keterbatasan dan hambatan yang muncul baik dari dalam maupun luar.
Maka saya berharap bangun-lah kerjasama dan sinergi itu, sinergi pemerintah daerah dengan DPRD misalnya, sinergi pemerintah daerah dengan segenap unsur forkopimda, sinergi pemerintah kabupaten dengan pemerintah provinsi dan pusat, dan bahkan sinergi antar perangkat daerah.
Saya yakin, dengan adanya sinergitas ini, keterbatasan dan hambatan yang ada akan bisa dicarikan solusi terbaik. Dan saya yakin, secara tidak langsung kerjasama dan sinergitas yang terbangun akan mampu melahirkan pelayanan publik yang lebih baik dan diharapkan akan menjadi wajah baru pemerintahan Kabupaten Limapuluh Kota yang modern tanpa meninggalkan nilai-nilai lokal.
2. Sinergi antara budaya dan ekonomi
Jadikan kekayaan budaya dan kearifan lokal sebagai kekuatan ekonomi. Transformasi tidak harus meninggalkan identitas. Justru, melalui ekonomi kreatif berbasis budaya, Kabupaten Limapuluh Kota dapat dikenal di tingkat nasional bahkan internasional.
Dalam konteks ini saya melihat pemerintah bersama DPRD bisa memperkuat potensi wisata alam dan budaya, karena tren global menunjukkan semakin meningkatnya minat wisatawan terhadap destinasi alam dan kearifan lokal. Contohnya lembah harau, kelok sambilan, nagari-nagari wisata, pacuan kuda dan lain-lain bisa dijadikan sebagai destinasi wisata unggulan berstandar internasional, dengan tetap menjaga kearifan budaya lokal.
3. Pembangunan berbasis potensi wilayah
Kabupaten ini memiliki keunggulan di sektor pertanian, pertenakan, pariwisata, dan UMKM. Transformasi harus memperkuat rantai nilai dari sektor-sektor ini — bukan hanya produksi, tapi juga pengolahan, pemasaran, hingga akses digital.
4. Penguatan SDM dan generasi muda
Bangkitnya sebuah kabupaten sangat ditentukan oleh kualitas manusianya. Maka, pendidikan, pelatihan vokasi, dan ruang inovasi untuk generasi muda perlu diperluas. Jadikan anak-anak muda kabupaten Limapuluh Kota sebagai agen transformasi itu sendiri.
Saya yakin, dengan komitmen kuat, keberanian berinovasi, dan semangat kebersamaan gotong royong saiyo sakato yang menjadi identitas minangkabau, Kab. Limapuluh Kota bisa bertransformasi menjadi daerah yang maju, tangguh menghadapi tantangan global, dan tetap berakar kuat pada nilai-niai adat basandi syarak syarak basandi kitabullah.
Dirgahayu Kab. Limapuluh Kota yang ke-184, semoga momentum hari jadi ini bukan hanya untuk mengenang masa lalu, tetapi juga untuk menggerakkan masa depan. Mari kita jaga semangat kebersamaan ini, agar Limapuluh Kota benar-benar bangkit — tidak hanya dalam slogan, tetapi dalam kenyataan, pungkasnya.
SAMBUTAN GUBERNUR SUMATERA BARAT
Dalam sidang paripurna peringatan hari jadi Kabupaten Limapuluh Kota ke 184 itu, ikut memberi sambutan secara tertulis Gubernur Sumbar Mahyeldi,yang dibacakan oleh AHMAD ZAKRI, S.Sos, M.Si
Kepala BKD Sumbar.
Pada momen yang sangat penting itu, Gubernur menyampaikan, pada saat moment hari jadi inilah kita memerlukan suatu tindakan dan jiwa besar untuk mengkaji kembali tentang apa-apa yang telah kita lakukan dan yang akan kita lakukan sebagai antisipasi terhadap masalah yang muncul dimasa mendatang.
Peristiwa peringatan hari jadi ini juga sekaligus mengingatkan kita, bahwa pemerintah dibentuk untuk melayani masyarakat dan dengan pemahaman ini tentunya kita perlu melihat apakah kita sudah sepenuhnya mampu melayani keinginan dan tuntutan masyarakat itu. Kita harus mampu memahami dan menempatkan moment hari jadi ini sebagai momentum untuk melakukan perenungan yang mendalam, bukan saja dilihat dari segi ceremoninya semata.
Momentum peringatan hari jadi inipun mengingatkan kita tentang peranan orang-orang yang meletakkan dasar pertama berdirinya pemerintahan kabupaten, dan belajar mencari sisi positif dari apa yang telah dilakukan oleh para pendahulu dari para pemimpin pemerintah daerah ini dan dengan demikian kita memiliki perbandingan yang komprehensif didalam kita menetapkan arah kedepan bagi kelangsungan pemerintahan daerah, urai Gubernur.

Menurut Mahyendi, hampir semua pemerintah daerah saat ini berada pada kondisi pembiayaan pembangunan Daerah yang dalam kondisi tidak baik. Ruang fiskal yang tersedia sudah tidak lagi seperti tahun tahun sebelumnya. Regulasi keuangan dan kondisi transfer ke daerah yang memang sudah mulai dibatasi dan tidak lagi seleluasa tahun tahun sebelumnya.
Untuk itu kedepannya pemerintah daerah sudah perlu memikirkan langkah strategis untuk menggali potensi-potensi guna peningkatan PAD. Kreatifitas tidak lagi untuk merencanakan belanja yang tepat, efektif dan efisien, namun juga harus bisa menimbulkan kontribusi atau dampak terhadap penerimaan keuangan daerah.
Sudah waktunya pemerintah daerah melirik konsep Reinventing Government. Pemerintahan yang berwawasan pendapatan, disamping sebagai penyelenggara pelayanan publik dan penyelenggara pembangunan.
Sudah tidak relevan lagi jika pemerintah daerah terlalu menggantungkan diri kepada DAU. Karena Pemerintah Pusat saat ini telah memberlakukan pengaturan DAU yang sebelumnya hanya bersifat umum saja, sekarang dibagi dua menjadi DAU yang tidak ditentukan dan DAU yang ditentukan penggunaannya.
Sehingga dengan Pengaturan DAU ini pemerintah daerah menghadapi kondisi keterbatasan, tidak bisa lincah dalam mengelola keuangan daerah. Otonomi fiskal yang bersumber dari DAU sudah tidak seluas dulu, sehingga harus berfikir bagaimana mendapatkan dana-dana sendiri untuk menopang Otonomi Daerah.
Pemerintah daerah harus bisa mencari dan menciptakan strategi kreatif dan konstitusional, yang dapat meningkatkan PAD. Ini semua agar pembiayaan pembangunan daerah yang dilaksanakan tetap bisa berjalan dengan baik dan tidak malah menimbulkan masalah baru yang menyebabkan pemerintah harus memangkas lagi anggaran yang ada, ungkapnya.

Kita harus akui, belum optimalnya penggalian potensi PAD menjadi salah satu penyebab rendahnya indeks kemandirian fiskal, dan berdampak kepada percepatan pembangunan Daearah. Oleh karena itu diperlukan evaluasi kinerja dan penyusunan strategi-strategi untuk meningkatkan PAD kedepannya. Pembahasan APBD tidak lagi hanya fokus kepada belanja, akan tetapi juga kepada peningkatan pendapatan. Kapan perlu, kita bisa menyiapkan belanja-belanja yang berdampak terhadap pendapatan daerah.
Komponen PAD yang mempunyai peran penting terhadap penerimaan seperti pajak, retribusi dan pendapatan lainnya merupakan potensi yang harus digali baik intensifikasi ataupun ekstensifikasi. Tidak hanya itu, investasi, kerja sama, program pusat untuk daerah serta bahkan pelibatan swasta dalam dan luar negeri perlu menjadi strategi kita dalam menopang percepatan Pembangunan Daerah kedepannya.
Sudah saatnya pemerintah daerah berfikir kreatif, mendayagunakan aset daerah, berorientasi kepada pelayanan dan menerima retribusi, joint operasional dan banyak strategi lainnya perlu untuk dirumuskan bersama nantinya.
Saya kira, pemikiran ini perlu dijadikan bahan diskusi kedepannya, menjadi salah satu alternatif dalam meningkatkan potensi PAD, katanya.
Selanjutnya, pada kesempatan ini Saya juga berpesan kepada Bupati dan Wakil Bupati Lima Puluh Kota, juga Pimpinan dan Anggota DPRD, juga Forkopimda, Juga Instansi Vertical, serta Tokoh dan Elemen Masyarakat, Pelaku Usaha, untuk bersama-sama membangun Kabupaten Limapuluh Kota sehingga menjadikan Kabupaten Limapuluh Kota lebih sejahtera lagi. Kata Kuncinya adalah Bersama-sama, tanpa Bersama-sama tidak mungkin keberhasilan dan prestasi dapat terwujud.
Untuk itu sekali lagi saya berpesan jagalah kebersamaan ini, karena ini adalah modal utama untuk pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat, jangan ada kepentingan lain selain kepentingan masyarakat.
Keberhasilan dan prestasi yang diraih selama ini, menunjukkan arah pembangunan daerah sudah berada pada jalur yang tepat, kedepannya yang perlu dipikirkan adalah bagaimana mempertahankan dan meningkatkan. Karena mempertahankan itu lebih berat dari meraih keberhasilan dan prestasi, untuk itu perlu usaha yang tentu saja lebih ektra lagi. Karena memang pada prinsipnya pembangunan yang baik itu adalah pembangunan yang berkelanjutan, tidak stuck tetapi konsisten.
Jadikan peringatan Hari Jadi Kabupaten Lima Puluh Kota ke-184 ini sebagai momen untuk memperkuat komitmen secara bersama membangun Kabupaten Limapuluh Kota, harap Gubernur.
SAMBUTAN BUPATI LIMAPULUH KOTA
Mengawali sambutannya, Bupati Syafni menyampaikan terima kasih kepada pimpinan DPRD beserta seluruh anggota DPRD Kabupaten Limapuluh Kota yang telah menyelenggarakan Sidang Paripurna ini.
Peringatan Hari Jadi Kabupaten Limapuluh Kota yang ke-184. Sebuah momen yang sangat istimewa, bukan hanya untuk mengenang sejarah panjang daerah, tetapi juga untuk merenungkan perjalanan yang telah kita lalui dan menatap masa depan dengan semangat baru.
Tema peringatan tahun ini, “Dengan Semangat Hari Jadi Mari Kita Bertransformasi Menuju Limapuluh Kota Bangkit,” Menurut Syafni mengandung makna yang sangat dalam. Tema ini mengajak semua pihak, tidak hanya berpuas diri dengan pencapaian yang telah diraih, tetapi juga untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan zaman.

Harus berani melakukan transformasi di berbagai sektor, mulai dari ekonomi, pendidikan, kesehatan, hingga pelayanan publik. Transformasi ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah, tetapi juga tanggung jawab semua warga Kabupaten Limapuluh Kota, ujarnya.
Transformasi adalah keharusan. “Kita hidup di tengah dunia yang terus berubah. Kalau kita tidak berubah, maka kita akan tertinggal. Maka pada momen bersejarah ini, saya ingin mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama melakukan transformasi.
Dari cara berpikir lama ke cara berpikir kreatif dan inovatif. Dari pola kerja konvensional ke pelayanan yang cepat serta berbasis digital. Dari ketergantungan ke arah kemandirian ekonomi masyarakat. Dari pembangunan yang berorientasi jangka pendek ke arah pembangunan yang berkelanjutan dan berdampak jangka panjang,” harapannya.
Transformasi ini tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah. Ini adalah kerja bersama. Perlu keterlibatan aktif semua pihak termasuk masyarakat, swasta, akademisi dan generasi muda.

Pemerintah daerah bersama DPRD dan seluruh pemangku kepentingan memiliki peran penting dalam melakukan perubahan dalam membangkitkan pembangunan di Kabupaten Limapuluh Kota untuk menuju perekonomian kerakyatan yang tangguh, unggul, berdaya saing dengan berbasis kekuatan lokal.
Tema ini kiranya dapat menjadi pemacu semangat seluruh pemangku kepentingan yang ada di daerah untuk dapat bertindak dan melakukan aksi nyata serta tanggap dan bangkit dalam menghadapi tantangan dan perkembangan zaman yang begitu cepat, sehingga menuntut kita untuk terus beradaptasi dan berinovasi dengan cepat.
Selaku kepala daerah yang baru saja memulai pemerintahan tentunya momen ini menjadi pendorong dalam mewujudkan pemerintahan yang lebih baik , karena amanah yang diberikan adalah tanggung jawab besar yang harus kita jalankan dengan penuh dedikasi, kejujuran, dan semangat kebersamaan sehingga bisa membawa Kabupaten Lima Puluh Kota bangkit melalui pembangunan dan meningkatkan pelayanan publik kepada masyarakat, ungkap Syafni.
Hal ini Sejalan juga dengan dengan visi daerah yang dicita citakan kedepannya yaitu
“Lima Puluh Kota Bermartabat. Maju, Sejahtera, dan Berkelanjutan.”
Bermartabat berarti menjunjung tinggi nilai-nilai adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah. Kita harus bangga menjadi masyarakat yang beradab, religius, dan berakhlak mulia.
Maju artinya kita harus menjadi kabupaten yang unggul dalam pendidikan, pelayanan publik, infrastruktur, dan daya saing ekonomi.
Sejahtera berarti masyarakat kita harus terbebas dari kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan.
Petani, nelayan, pelaku UMKM, semua harus bisa merasakan manfaat pembangunan.
Dan berkelanjutan artinya, apa yang kita bangun hari ini tidak hanya untuk hari ini, tapi juga untuk anak cucu kita kelak. Kita harus jaga hutan, air, lahan, dan budaya kita agar tetap lestari.

Untuk mencapai Visi tersebut ada 8 (delapan) Misi daerah yang akan dijalankan:
- Memantapkan Kehidupan Masyarakat yang berakhlak dan berbudaya.
- Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan yang baik dan Bersih
- Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang andal, sehat, produktif dan kompetitif.
- Membangun Ekonomi kerakyatan dan pariwisata yang tangguh dan berkeadilan
- Meningkatkan pertanian yang unggul dan berdaya saing.
- Meningkatkan Infrastruktur dasar yang berkelanjutan.
- Membangun Kawasan Ibu Kota Kabupaten (IKK).
- Meningkatkan kemajuan dan kemandirian Nagari.
Meski Kabupaten Lima Puluh Kota telah memasuki angka 184 tahun, namun kita masih dihadapkan pada berbagai persoalan dan tantangan dalam upaya peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat, serta meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap perbaikan ekonomi, sosial, dan pelayanan publik.
Kondisi terkini kita juga dihadapkan dengan tantangan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah seiring dengan efisiensi Anggaran yang dicanangkan oleh pemerintah Pusat. Kita perlu bersama sama mendukung kebijakan efisiensi anggaran ini. Efisiensi anggaran bukan berarti mengurangi kualitas pelayanan publik. Sebaliknya, efisiensi justru kita menyusun anggaran yang lebih tepat sasaran, lebih hemat, dan lebih berdampak bagi kesejahteraan rakyat.
Seiring dengan Visi dan Misi daerah tentunya kita juga perlu menselaraskan dengan program Asta Cita pemerintah pusat sehingga percepatan pembangunan di daerah akan berjalan lebih maksimal.
Bupati menyadari keterbatasan APBD memerlukan pemerintah daerah meningkatkan sinergi dengan pemerintah pusat dan mencari sumber sumber pendapatan daerah yang baru dan memaksimalkan sumber – sumber pendapatan daerah yang sudah ada.
Semua tantangan tersebut harus dihadapi dengan bergandengan tangan bersama-sama dan bekerja keras, berat sama dipikul ringan sama dijinjing, untuk menciptakan perubahan, insyaallah kita bisa bangkit mewujudkan Limapuluh Kota maju dan sejahtera,pungkas Bupati.
PENUTUPAN SIDANG
Sidang paripurna peringatan jadi Kabupaten Limapuluh Kota ke 184, setelah di buka ketua DPRD Doni Ikhlas, dilanjutkan oleh panitia peringatan dengan sambutan tokoh masyarakat sambutan Bupati, Wakil Bupati dan Gubernur Sumbar, juga ada pemotongan kue ulang tahun, dan sesi foto bersama.
Selesai itu, pimpinan sidang kembali diserahkan kepada ketua DPRD untuk menutup sidang paripurna tersebut.
Sebelum sidang ditutup, ketua DPRD Doni Ikhkas kembali mengingatkan bahwa, peringatan hari Jadi ini bukan hanya pengingat atas panjangnya sejarah daerah, tetapi juga menjadi refleksi tentang bagaimana kita sebagai generasi penerus harus membawa Limapuluh Kota ke arah yang lebih maju, berdaulat, dan bermartabat.

Kita menyambut tahun ini dengan semangat baru, karena bersamaan dengan peringatan hari jadi, daerah kita juga telah resmi dipimpin oleh bupati dan wakil bupati, yang baru saja menjalankan tugasnya.
Atas nama DPRD Kabupaten Limapuluh Kota, kami menyampaikan dukungan sepenuhnya kepada kepemimpinan baru ini. Kami percaya, dengan kerja sama yang baik antara eksekutif dan legislatif, serta dukungan masyarakat, berbagai cita-cita pembangunan akan bisa kita wujudkan bersama.
Di usia yang ke-184 ini, Kabupaten Lima Puluh Kota menyimpan potensi besar. Bila dikelola dengan baik akan menjadi sumber kemajuan daerah. Oleh karena itu, izinkan kami menyampaikan beberapa harapan besar yang menjadi fokus bersama:
Pertama, disamping penguatan pada sektor pariwisata,sangat diperlukan juga penguatan sektor pertanian sebagai pilar ekonomi rakyat.
Kabupaten Limapuluh Kota memiliki kekayaan lahan pertanian yang luas dan subur. Kami berharap ke depan, pemerintah daerah dapat:
- Mengoptimalkan lahan-lahan produktif dengan pendekatan modern dan berkelanjutan,
- Meningkatkan akses petani terhadap teknologi, modal, dan pasar,
- Membangun kemitraan antara petani, koperasi, dan pelaku industri,
- Menjadikan sektor pertanian sebagai sumber kesejahteraan yang merata, bukan hanya bertahan hidup.
Kedua, peningkatan kualitas sumber daya manusia yang beriman, berilmu, dan beradat. Kami percaya, pembangunan fisik tidak akan berarti tanpa pembangunan manusia yang utuh.
Maka, harapan kami ke depan adalah:
Terwujudnya generasi muda yang cerdas dan tangguh, berlandaskan nilai-nilai “adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah”,
Terbinanya masyarakat yang memiliki integritas moral dan etika, baik dalam kehidupan sosial, pendidikan, maupun pemerintahan,
Diperkuatnya lembaga-lembaga pendidikan agama, adat, dan karakter di tengah masyarakat dan di lingkungan keluarga,
Dilanjutkannya sinergi antara tokoh adat, alim ulama, dan pemerintah dalam menanamkan nilai-nilai kebaikan sejak dini.
DPRD sebagai mitra strategis pemerintah daerah akan senantiasa mendukung dan mengawal jalannya pemerintahan agar tetap berpihak kepada kepentingan rakyat. Kami percaya, dengan kolaborasi yang harmonis, Kabupaten Limapuluh Kota akan menjadi daerah yang maju, mandiri, religius, dan berdaya saing tinggi di Sumatera Barat bahkan nasional.
Mari kita jaga semangat saciok bak ayam, sadanciang bak basi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di daerah kita tercinta ini, pungkasnya. **ADV/yus
Leave a Reply