Lila Anwar, Tertarik Pelajari & Kembangkan Layanan Penunjang

dr. Lila Anwar Direktur baru RSUD Padang Panjang
dr. Lila Anwar Direktur baru RSUD Padang Panjang
Padang Panjang, Editor.- Karena baru dilantik, saya belum bisa sampaikan  rencana terobosan di RSUD Padang Panjang. Baik itu terkait layanan, juga peningkatan kontribusi ke PAD-APBD kota. Tapi Saya tertarik pertanyaan ide Saudara soal pengelolaan potensi layanan penunjang di RSUD.
Itulah kurang-lebih tanggapan Direktur RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Kota Padang Panjang, dr. Lila Anwar, saat bincang singkat dengan Editor di rumah sakit Tipe-C yang sudah beberapa tahun meraih prediket Paripurna dari KARS Indonesia, lembaga mitra Kemenkes RI tersebut, Kamis (18/2) lalu.
dr.  Lila dilantik jadi Direktur RSUD Padang Panjang oleh Walikota Fadly Amran, Senin (17/2) lalu. Dia menggantikan dr. Ardoni yang telah memimpin RSUD kota itu sejak 2014, dengan prestasi antara lain berhasil menambah layanan spesialis dari 6 unit ke 21 unit, dan kontribusi PAD-APBD dari Rp 14 milyar ke Rp 51 milyar.
Kesibukan saya sejak dilantik sebagai pimpinan RSUD Padang Panjang, lebih banyak melakukan komunikasi ke dalam, seperti pertemuan dengan manajemen medis/ paramedis, sekretariat rumah sakit. Berikut, mengecek ruang-ruang pelayanan medis, layanan penunjang, peralatan medis/penunjang, keuangan dan lainnya.
Sebelumnya, lewat bincang singkat itu, Editor menanyakan pemikirannya, pertama, soal  upaya meningkatkan layanan RSUD Padang Panjang, kuantitas/kualitas. Kedua, terkait upaya memacu peningkatan PAD-APBD kota, RSUD ini punya sejumlah potensi layanan penunjang jika ikut dikelola, apa tanggapannya.

Jawaban dr. Lila atas dua pertanyaan itu, dengan meminta maaf, belum bisa memberi tanggapan. Karena baru dilantik, belum tahu banyak tentang RSUD kota itu. Meski begitu, Lila tampak spontan tertarik dengan pertanyaan ide; soal pengelolaan sejumlah potensi layanan penunjang di RSUD itu, yang baru sedikit dikelola.

Karena pola manajemen RSUD Padang Panjang sudah berupa BLUD (Badan Layanan Umum Daerah, Red-). Jadi punya peluang besar mengelola potensi layanan penunjang itu dalam upaya meningkatkan pelayanan publik dan pendapatan RSUD yang juga jadi sumber pendapatan PAD-APBD kota itu ke depan.

Referensi Editor terkait potensi pengembangan layanan penujang pada RSUD Padang Panjang ada sekitar 10 jenis potensi layanan penunjang, di antaranya;

1.Jasa laundry untuk pakaian pasien, penunggu pasien, dll

2.Jasa titipan anak pasien, penunggu pasien, dokter/perawat dan pengunjung

3.Ruang bisnis centre (mini market, restoran, dll)

4.Jasa penginapan untuk keluarga pasien

5.Di samping jasa parkir kendaraan (sudah dikelola)

Semua layanan penunjang tadi bersifatnya diinformasikan/ditawarkan seperti dalam bentuk brosur di ruang/kamar rawat, dan tempat lainnya di RSUD tersebut. Layanan penunjang bukandiwajibkan kepada customer (pasien/pengunjung). Pelayanan terkait layanan penunjang diberikan kepada mereka yang memesan.

Kini, terkait perkembangan RSUD Padang Panjang, seperti terungkap dari pimpinan sebelumnya, memiliki 21 poli spesialis dengan 31 orang dokter spesialis, jumlah bed 125 unit. Perkembangan lain, tersedia terapi tidur 1 unit, layanan cuci darah 14 unit mesin, dan layanan tumbuh-kembang anak.

Jumlah layanan spesialis 21 poli di RSUD Padang Panjang itu menurut pimpinan yang baru dr. Lila Anwar, melampaui layanan sebagian RS Tipe-B di tanah air. Ini inovasi bagus. Lagian, di Permenkes RI No.3/2020, rumah sakit (RS) seperti Tipe-C boleh saja buka layanan level RS Tipe-B asalkan memenuhi syarat SDM dan peralatannya.

dr.Lila Anwar lahir di Suliki Kabupaten 50 Kota pada 1972. Pendidikan S2 manajemen rumah sakit diraih pada 2010 di Unand Padang. Jenjang karir sebelum jadi Direktur RSUD Padang Panjang, Lila antara lain pernah jadi Direktur RSUD Sumbar di Pariaman, dan Kabid PPK pada Dinas Kesehatan Prov. Sumbar.** Ym/Sheni

Previous Image
Next Image

info heading

info content

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*