Lakitan, Editor.- Lokasi budidaya tambak udang PT Berkah di Pantai Selatan, Kampung Pasar Lakitan, Kenagarian Lakitan Induk Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pessel sejak diresmikan oleh tokoh masyarakat Lengayang, Zarfi Deson, SH pada 26 Desember 2021 lalu masih berjalan tiga bulan. Tapi pengembangan lokasi tersebut terus menunjukan kemajuan. Pengembangan itu semakin nyata karena 9 kolam yang ada saat itu diresmikan, saat ini dalam penambahan 8 kolam lagi.
Dikunjungi media ini, Selasa (15//2) siang, H Sadar salah seorang pengelola menjelaskan berbagai hal tentang budidaya tambak udang PT Berkah di Pantai Selatan, Nagari Lakitan Induk yang dipimpin Raplipudin ini.
Sejak diresmikan, kata H Sadar, pemilik lokasi lahan tambak udang ini, memang lokasi ini dulunya merupakan lahan tidur atau lahan kurang produktif, sehingga membuat dirinya berpikir agar lahan yang dimilikinya dapat menghasilkan nilai ekonomi.
Menurut H Sadar, bekerjasama untuk menggarap lahan tidur dengan pengembang tambak udang salah satu hal yang menarik. Meski masa pandemi Covid-19 tidak menyurutkan kerjasama dengan pengembang untuk direalisasikan, yang puncaknya ditandai dengan peresmian lokasi budidaya tambak udang PT Berkah di Pantai Selatan, Kampung Pasar Lakitan, Kenagarian Lakitan Induk Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pessel oleh oleh tokoh masyarakat Lengayang, Zarfi Deson, yang nota bene adalah Ketua Bidang Perkoperasian Nelayan dan Petani Dekopib Sumbar.
Barulah pada awal bulan ini, dengan penambahan 8 kolam baru luas lahan yang lebih kurang 2 hektar semakin terlihat sebagai Sentra Budidaya Tambak Udang Terpadu di Kecamatan Lengayang Kabupaten Pessel. “Kalau penambahan 8 kolam lagi terwujud kami berarti sudah memiliki 17 kolam yang dijadikan sebagai potensi dasar keberlanjutan usaha budidaya tambak udang di lokasi itu,” kata H Sadar. Beruntung, saat disana penulis didampingi mantan Sekcam Lengayang Darwis, yang memediasi perbincangan media ini dengan pemilik lahan itu.
Dari perbincangan itu, H Sadar menyampaikan berbagai informasi lainnya, diantaranya pengembangan pengelolaan sumber daya perairan secara terpadu dan berkelanjutan khususnya kegiatan budidaya perikanan, saat ini telah terwujud di Pantai Selatan, Kenagarian Lakitan, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pessel.
Upaya ini sejalan dengan target pemerintah untuk mencapai swasembada pangan nasional. Nagari Lakitan, Kecamatan Lengayang memiliki pertambakan di Kabupaten Pesisir Selatan, dengan luas lahan tambak sekitar 2 Ha.
Nagari Lakitan ini memiliki potensi sumberdaya perairan payau yang sejak akhir tahun 2021 lalu dikelola menjadi tambak udang dengan pengelolaan secara terpadu.
Potensi ini menjadikan usaha tambak udang putih (Letapenaeus vannamei) sebagai sebagian mata pencaharian utama sebagian masyarakat di Kenagarian Lakitan dengan memanfaatkan lahan tambak sebagai wadah budidaya.
Untuk mengetahui sistem pengelolaan tambak udang secara terpadu dan untuk menganalisis keberlanjutan usaha tambak udang bersama PT Berkah menerapkan tradisional plus intensif, dengan siklus panen pada tambak empat bulanan, diperkirakan selepas hari raya lebaran idul fitri tahun 2022 mendatang, lokasi tambak udang ini akan melakukan panen perdananya.
Secara terpisah Walinagari Lakitan Induk, Raflipudin kepada media ini menjelaskan bahwa lahan kurang Produktif di Pantai Selatan saat ini Tinggal Cerita, berawal pembukaan ruas jalan baru yang merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan ekonomi dan taraf hidup masyarakat.
“Memasuki tahun 2018 lalu, kami melalui dana desa di Nagari Lakitan Induk melakukan pembangunan empat ruas jalan. Pembangunan itu dilakukan berdasarkan usulan dari masyarakat melalui musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) nagari. Semua usulan itu, juga dilatari oleh potensi yang dimiliki. Baik potensi disektor perkebunan, pertanian, perikanan, maupun potensi disektor pariwisata,” kenang Raplipudin.
Dari empat ruas jalan yang dibangun tersebut, jalan lingkar Pantai Selatan Kampung Pasar Lakitan berbuah manis dengan dibukanya pengembangan budidaya tambak udang oleh PT Berkah yang bekerjasama dengan masyarakat pemilik lahan.
“Jalan lingkar dengan panjang 408 meter dan lebar 4 meter ini, bukan saja memberi manfaat bagi warga untuk mempermudah akses menuju lahan perkebunan kelapa sawit, sawah, dan lainya. Tapi juga memiliki potensi besar disektor pariwisata dan pembukaan pemukiman baru,” jelasnya. ** Agusmardi
Leave a Reply