
Padang Panjang, Editor.- Tiga pasien Covid-19 terakhir di Kota Padang Panjang, yakni pasien No.26, 29 dan 30 dinyatakan sudah sembuh. Kini Padang Panjang, kota pelajar di pertigaan jalan darat jantung Sumatera itu balik ke posisi nol (zero) dari Covid-19, penyakit akibat virus SARS-CoV-19.
Informasi kesembuhan pasien Covid-19 No.28, 29 dan 30 Kota Padang Panjang itu diketahui dari hasil uji sampel swab ketiganya yang diberitahu oleh pihak labor beomedic Fakultas Kedokteran (FK) Unand, Padang, Selasa pagi, sebut Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Padang Panjang, Nuryanuwar, Selasa (14/7) siang.
Ketiga pasien Covid-19 terakhir di Padang Panjang yang sudah sembuh adalah Agus Nilra, Reni Moriswita, perawat yang jadi asisten praktek dokter Mawardi di Jalan H.Agussalim, Padang Panjang dan Reza Siswanto, warga Kelurahan Bukiksurungan, Padang Panjang.
Sebelumnya, seperti dilansir Editor, adalah dr.Mawardi, mantan Wakil Walikota Padang Panjang 2013-2018, Mawardi pasien Covid-19 No.26 dan 27 Padang Panjang itu, sudah sembuh sejak sepekan lalu, setelah menjalani isolasi di RSUD Padang Panjang.
Padang Panjang, kota kecil 23 KM2 (versi peta PPDA 2017) dengan penduduk 58.150 jiwa (data Dinas Dukcapil 2019) itu, sudah kembali ke posisi nihil (zero) Covid-19. Informasi kesembuhan pasien Covid-19 No.18, 19 dan 30 kota itu spontan disambut ucapan Alhamdulillah oleh warga sebagai rasa syukur.
Tapi posisi zero dari Covid-19 itu, seperti diingatkan oleh Kepala DKK Nuryanuwar, jangan pula warga di kota ini meninggalkan kewaspadaannya. Sebab, pandemi Coid-19 di tingkat nasional, seperti dilansir media nasional, warga yang positif terserang Covid-19 sejak Juni kemari justru bergerak di atas 1.000 orang perhari.
Di Sumatera sebagian daerah masih diwarnai kemunculan kasus baru Covid-19. Di antaranya di Sumatera Utara, Riau dan Sumbar. Perlu diingat, Padang Panjang dilewati oleh jalan lintas tengah Sumatera dari Aceh ke Lampung menuju Pulau Jawa, dari Padang (pantai barat) ke Pekanbaru/Dumai (pantai timur Sumatera).
Sebagai kota perlintasan strategis regional Sumatera, Padang Panjang relatif rawan dari imigrasi virus SARS-CoV2 yang dibawa oleh manusia. Karena orang relatif ramai datang atau singgah di kota ini. Apalagi Padang Panjang selain popular sebagai kota pelajar, juga dikenal dengan dayatarik suguhan kulinernya.
Di antara keramaian orang yang datang atau singgah di Padang Panjang itu menurut Nuryanuwar, bisa saja ada yang sedang positif Covid-19. Apalagi jika orang itu tanpa gejala (OTG) terserang Covid-19. Padahal, dari orang positif Covi-19 yang OTG itu juga berpotensi menularkan virus SARS-CoV2 kepada orang lain.
Makanya, agar virus berbahaya itu tidak sampai masuk ke dalam tubuh (upaya eksternal), ikuti aturan pola hidup normal baru era Covid-19. Caranya, pakai masker, terutama bila keluar rumah. Hindari kerumunan, jaga jarak dengan orang lain minimal 1 meter. Dan sering cuci tangan pakai sabun.
Selain upaya eksternal tadi, upayakan pula menjaga/memperkuat imum tubuh (anti body). Caranya, makan yang cukup dengan gizi berimbang; tambah dengan suplemen herbal, seperti minum air rebusan jahe, kunyit dan serai; olahraga yang cukup, tidur dimalam hari 7-8 jam; hindari stress, dan doa.
Imun tubuh (anti body), kata Nuryanuwar adalah benteng terakhir manusia menghadapi serangan virus SARS-CoV2). Fungsinya, selain untuk melawan virus SARS-Cov2 yang lolos masuk ke dalam tubuh. Juga untuk mencegah/mengatasi jika terjadi infeksi di dalam tubuh akibat serangan virus tersebut.** Sheni/Ym
Leave a Reply