Payakumbuh, Editor.- Kunjungan Tim Safari Ramadhan (TSR) Kota Payakumbuh Kelompok II, dipimpin Wawako H. Suwandel Muchtar, dimanfaatkan jemaah Masjid Baitul Inabah Kelurahan Padang Karambia, untuk menyampaikan curahan hati mereka. Warga tak sungkan-sungkan, meminta sejumlah pembangunan, tambahan fasilitas umum di kelurahan setempat.
Wawako Suwandel Muchtar datang, Jumat (17/6) malam itu, menyertakan anggota rombongan TSR, meliputi Kadis PU Marta Minanda, ST, MT, Kadis Kesehatan Elza Dazwarman, SKM, MPPM, Kepala BPBD Ir. Yufnani Awai, Ketua LKAAM Weriyanto Dt. Paduko Basa Marajo. Camat Payakumbuh Selatan, Doni Prayuda, SSTP, dan Lurah Padang Karambia, Taufiqurahman, SIP, dengan penceramah agama Ahmad Deski, MA.
Tidak hanya membawa sejumlah informasi pembangunan yang telah dan akan dikerjakan pemko, TSR juga menyerahkan bantuan dua gulung tikar shalat untuk Masjid Baitul Inabah yang diterima pengurus masjid.
Usai taraweh, ketika Wawako H. Suwandel Muchtar, membuka sesi dialog, sejumlah usulan dan saran meluncur dari mulut jemaah. Di antaranya, pengurus meminta bantuan pemko membantu biaya penggantian pintu alumanium masjid. “Kami mohon pemko membantu penggantian pintu alumunium masjid ini, pak wawako. Karena, biayanya cukup besar,” kata H. Rul yang juga pengurus masjid.
Di bagian lain, jemaah juga berharap peningkatan pembangunan drainase menuju TPA (tempat pemprosesan sampah akhir), agar air tak menggenang di sejumlah titik di kawasan tersebut. Terhadap TPA Regional, jemaah juga mempertanyakan komitmen pengelola TPA, tidak mengolah sampah dengan sistem sanitary landfill, melainkan sistem open dumping. Warga khawatir, sampah di TPA akan merusak sawah milik masyarakat.
Selain itu, warga juga mempertanyakan, kenapa Puskesmas Padang Karambia tidak buka 24 jam. Padahal, di puskesmas dipajang ada kalimat puskesmas bukla 24 jam.
Menyikapi permintaan drainase dan trotoar dimaksud, Wawako Suwandel Muchtar, mengemukakan, sepanjang kegiatan itu tertampung dalam skala prioritas Musrenbang 2017, sudah berpeluang untuk direalisir tahun depan. Karena, perencanaan pembangunan kelurahan itu, benar-benar berasal dari aspirasi warga pada saat musrenbang, katanya.
Terhadap pelayanan puskesmas (UGD) 24 jam yang diinginkan warga, menurut Kadiskes Elzadaswarman, puskesman tetap memberikan pelayanan selama 24 jam. Tengah malam sekalipun, jika ada yang datang ke puskesmas, dokter siap melayaninya. Tapi, bukan berarti puskesmas harus buka 24 jam, pada hari libur pun, tentu tutup, ungkap Elzadaswarman.
Sementara itu, proses sampah di TPA, menurut Wawako Suwandel Muchtar dan Kadis PU Marta Minanda, akan dibicarakan dengan pengelola TPA Regional (UPT) Provinsi Sumatera Barat. Karena, TPA Regional dibangun, jelas memakai sistem sanitary landfill, bukan open dumping, tegasnya. ** Yus
Leave a Reply