Arosuka, Editor.- Walinagari adalah ujung tombak pembangunan untuk Kab.Solok. Dari itu Walinagari harus mempunyai integritas yang baik yang bisa membangun bersama masyarakat. Saya ingin Walinagari dibangaakan oleh masyarakatnya sendiri, keberhasilan saya terletak pada pundaknya Walinagari.
Hal itu diungkapkan Bupati Solok, Epyardi Asda, M.Mar pada Rapat Kerja dengan Wali Nagari se Kab. Solok, bertempat di Ruangan Solok Nan Indah Arosuka, Senin (3/5).
Labih lanjut dikatakan bupati, bekerja bersunguh – sunguh adalah perioritas utama saya bersama Wakil Bupati Solok dan 1.minggu saya dilantik rasanya sudah cukup dan harus mengenal seluruh walinagari kab.solok ini, untuk membangun kembali bersama- sama Kabupaten Solok yang kita cintai ini.
Supermen tidak ada didunia nyata dan hanya supertim yang ada didunia nyata, saya ingin bersama-sama bersama walinagari seluruh kab.solok menjadikan Kab. yang terbaik bagi masyarakat kita sendiri. Yang tau dengan kedaan nagari adalah Walinagarinya sendiri, dan mari kita bicarakan solusi untuk nagari yang tertinggal.
“Saya tidak mau RPJMD ini asal-asal saja. Saya mau RPJMD ini disusun sesuai dengan visi misi yang telah saya janjikan, mambangkik batang tarndam, sesuai dengan ke inginan rakyat adalah priritas utama, karena anggaran berbasis rakyat bukan berbasis untuk pejabat,” tegas Epyradi Asda.
Menurut bupati, kedepan ingin menjadikan Kab.Solok.ini meningkatkan perekonomian pertaniannya. Bagi camat,catat wali nagari yang tidak hadir sekarang tolong berikan sanksi tindakan nyata sesuai dengan peraturan yang ada.
Sebelumnya ketua pelaksana rapat Feris Novel melaporkan, jumlah walinagari ada 74 orang dengan rincian 69 defenitif dan 5 pj. Saat ini Nagari tidak saja mejadi objek pembangunan tetapi sekaligus menjadi subjek pembangunan itu sendiri.
untuk menunjang kegiatan kedinasan di pemerintah nagari, seperti untuk penghasilkan tetap wali nagari, perangkat nagari dan BPN serta untuk menunjang biaya operasional kedinasan yang kita kenal dengan istilah Alokasi Dana Nagari (ADN) setiap tahunnya.
“Untuk mekanisme pelaksanaan dari data tersebut, maka perintah nagari wajib menyusun APBN nagari setiap tahunnya dan untuk itu mengukur keberhasilan pembangunan di nagari maka salah satu indikator yang digunakan oleh kemendes adalah dengan melihat hasil dari pengiputan pada aplikasi indeks desa,” jelas Feris Novel.
Hadir pada kegiatan ini Bupati Solok H. Epyardi Asda, Wakil Bupati Solok Jhon Firman Pandu, Ass 2 Medison, Ass 3 Sony Sondra, Kepala DPMN Feris Novel, Camat Se Kab. Solok, Walinagari Se Kab.Solok dan Kepala SKPD di lingkup Pemerintahan Kab.Solok.** Tiara/Hms
Leave a Reply