Pasaman, Editor.- Seratusan pencinta seni ronggeng di Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasbar menggelar atraksi seni pada Pentas Seni Ronggeng di Jorong Rimbo Janduang Kenagarian Lingkung Aur Baru, Rabu (26/6/2023) malam.
Anggota DPRD Dapil IV Sumbar (Pasaman-Pasbar), Zulkenedi Said kepada wartawan media ini, Kamis (27/7) mengatakan, kegiatan Pentas Seni Ronggeng tersebut sebagai jawaban kegusaran dan kegundahan pencinta Seni Ronggeng yang merasa mulai terlupakan dan terabaikan oleh pemangaku dan pengambil kebijakan daerah, bahkan semakin terpinggirkan dan berkurangnya minat generasi muda.
Menurut Anggota DPRD Sumbar dari Fraksi Partai Golkar, pada kesempatan itu pihaknya memfasilitasi kegiatan tersebut sebagai bagian dari agenda reses perseorangannya masa sidang ketiga tahun 2022/2023, yang berlangsung selama 7 hari, mulai dari tanggal 20 s/d 7 Juli 2023, yang salah satunya diisi dengan kegiatan tersebut.
“Kehadiran kami ini untuk menyemangati eksistensi Seni Ronggeng yang merupakan salah satu Seni Tradisional asli anak nagari Pasaman Barat sebagai warisan budaya leluhur yang perlu dipertahankan dalam bentuk mewariskan ketrampilan Seni Ronggeng kepada Generasi muda,” katanya dalam sambutan pembukaan pentas seni itu.
Zulkenedi Said yang Ketua Komisi IV Bidang Pembangunan DPRD Sumbar itu berharap melalui pentas seni perhartian generasi yang menekuni dan minat terhadap kesenian Ronggeng yang biasa semakin sedikit kedepanya lebih bergairah.
“Terimakasih kepada pencinta seni ronggeng, mari kita semarakan seni tradisi ini dimasa mendatang,” ajak Zulkenedi Said.
Menurut Zulkenedi Said selaku wakil rakyat di DPRD Sumbar mulai pada tahun 2022 yang lalu, dirinya sudah membuat Program Pentas Seni Anak Nagari Pasaman Barat melalui kerjasama dengan Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat, dimana tahun 2022 telah menampilkan 14 Sanggar Seni Budaya Anak Nagari ketiga Etnis dominan di Pasaman Barat yakni Seni Minang, Seni Mandailing dan Seni Jawa yang di pusatkan di Gedung Pemerintahan Daerah Pasaman Barat, dan tahun 2023 ini dirinya memfasilitasi lagi ketiga seni etnis/suku anak nagari Pasaman Barat tersebut dengan pola yang sedikit berbeda dari tahun lalu dimana pementasannya dilaksanakan di tempat/kejorongan masing-masing dari Sanggar Seni tersebut sebanyak 12 Sanggar Seni.
Sementara, bak gayung bersambut, Mak Datuak Manti Hakim Adat Daulat Dipertuan Parit Batu menyampaikan apresiasi atas fasilitasi Zulkenedi Said yang peduli dengan pengembangan seni ronggeng dimasa mendatang, dimana melalui reses perseorangannya masa sidang ketiga tahun 2022/2023, yang berlangsung selama 7 hari, mulai dari tanggal 20 s/d 7 Juli 2023 ini telah memasukan agenda pentas seni tradisi sebagai program kerjanya.
Menurut Mak Datuak Manti Hakim Adat Daulat Dipertuan Parit Batu, perhatian dan pembinaan dari Pemerintah Daerah sebagai pengambil kebijakan semakin berkurang kalaupun tidak boleh dikatakan tidak ada, sementara seni Ronggeng ini memiliki nilai-nilai instrinsik yang inspiratif tersendiri dalam sejarah seni minangkabau di Pasaman Barat.
“Bahkan lebih miris lagi kalau lah tidak ada perhatian dari Bapak Zulkenedi Said, seni ronggeng ini akan tengglam begitu saja,” ujarnya. **Agusmardi
Leave a Reply