Sawahlunto, Editor.- Isu salah seorang masyarakat Desa Tumpuk Tangah, kecamatan Talawi berjenis kelamin laki-laki (63 th) yang dikabarkan positif terjangkit virus Corona itu tidak benar.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan, Yusril, Jumat, (20/20/2020 yang juga menjelaskan, perkembangan terkini sebenarnya memang ada 1 orang masyarakat yang demam dengan suhu tubuh mencapai 39 derajat celcius. Dengan demam tinggi tersebut bukan berarti langsung sipasien terjangkit Corona. Namun berkaitan salah satu gejala COVID – 19 ini salah satunya demam tinggi, maka sesuai protokol kesehatan penanganan Corona, pasien ini dibawa ke rumah sakit Provinsi yang diberi kelengkapan peralatan untuk memeriksa apakah pasien tersebut memang benar – benar positif Corona atau tidak.
“Pasien demam tinggi, suhu tubuh 39 derajat celcius. Nah kebetulan pula pasien ini ternyata baru pulang dari Malaysia seminggu yang lalu. Sehingga memang terlihat adanya potensi Corona, jadi tadi langsung kita antarkan ke Rumah Sakit M. Djamil Padang,” katanya.
Ia menjelaskan, Terkait kejelasan status pasien tersebut nantinya, sesuai SOP maka pengumuman akan disampaikan oleh Gubernur Sumatera Barat. “Jadi jalurnya itu nanti, hasil pemeriksaan RS M. Djamil akan disampaikan ke Posko Pusat di Jakarta, kemudian dikirimkan kembali pada Pemerintah Provinsi (Pemprov). Sehingga yang mengumumkan positif atau negatif si pasien terjangkit corona disampaikan oleh Gubernur,” tutur Yasril.
Sementara, Walikota Sawahlunto Deri Asta meminta masyarakat agar tetap tenang dan bersikap bijaksana dalam menyikapi beredarnya isu – isu simpang siur di media sosial. Untuk informasi resmi mengenai perkembangan Corona di Sawahlunto, dilakukan melalui satu pintu yaitu melalui Dinas Kesehatan. “Mari tetap tenang, informasi – informasi yang tidak jelas kita harus filter dulu apakah memang kredibel atau tidak. Yang namanya informasi simpang siur kebanyakan hanya membuat kepanikan, jadi kita harus cerdas menyikapinya,” kata Walikota Deri Asta.
Ternyata Hanya Diare
SLelaki, usia 63 tahun warga Desa Tumpuak Tangah Kecamatan Talawi Kota Sawahlunto, yang semula diduga suspect Corona ternyata hanya mencret. Pasien yang rencana akan dirujuk ke RS. M. Djamil, akhirnya disepakati dirawat di RSUD Sawahlunto menempati ruang isolasi.
Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk & Keluarga Berencana Kota Sawahlunto Yasril, SKM, MM yang didamping Dokter Spesialis Paru RSUD Sawahlunto dr. Ardianof dan Kepala Bidang Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan dr Al Anshari, menegaskan warga yang awalnya disinyalir suspect Corona, setelah diopname secara medis, dirongent, uji labor dan diteliti secara keilmuan dalam kedokteran, ternyata hasilnya hanya terserang penyakit diare, kata Yasril
Dokter Spesialis Paru RSUD Sawahlunto Ardianof, Jumat (20/20/2020) mengungkapkan batalnya pasien dirujuk karena hasil ronsen dan labornya tidak menunjukann sipasien terjangkit Virus Corona.
“Hasil ronsennya tidak ada masalah. Hasil labor Sel darah putihnya (leukosit) bukannya dibawah 5.000 tapi malah diatas 12.000. kemudian yang ada hanya demam, batuk dan mencret. Untuk sakit tenggorokan tidak ada, karena pasien ini masih berstatus ODP”, ucapnya.
Cuma, lanjutnya, karena ada mencret untuk sehari atau dua hari ini pihaknya mengobservasi dulu di RSUD. Kalau tidak ada mencret lagi, kemungkinan pasien akan dipindahkan ke rumahnya. “Protapnya kalau hasil ronsen tidak mendukung maka tidak ada indikasi rujuk. Untuk saat ini belum ada indikasi terjangkit Virus Corona, semoga saja tidak,” harapnya kemudian.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kota Sawahlunto Dokter Al Ansari juga mengatakan bahwa pasien ini hanya mengalami mencret (diare) karena kebanyakan makan.
“Jadi karena pasien kebanyakan makan dan mencret makanya dia demam. Karena pasien pulang dari Malaysia dan menderita demam tinggi yang membuat suasana jadi heboh. Jadi pasien tidak ada kaitannya dengan Virus Corona”, terangnya.
Walikota Sawahlunto Deri Asta yang dihubungi di rumah dinas menjelaskan mengakui seorang warganya demam sudah tiga hari belakangan. Pasien ini awalnya diduga terindikasi suspect corona. Karena pasien tersebut memiliki riwayat pulang dari Malaysia.
“Malaysia saat ini juga terindikasi mawabahnya virus corona (COVID19). Makanya kita mewaspadai setiap hal-hal yang berindikasi kepada virus corona. Setiap gejala yang sesuai dengan informasi tentang virus corona, akan direkomendasikan ke rumahsakit rujukan yang telah ditetapkan pemerintah untuk wilayah Sumatera Barat RS. M. Djamil Padang, RS. Achmad Moechtar Bukittinggi dan RS Semen Padang,” jelas Deri Asta.
Walikota Sawahlunto melalui OPD, Camat, Lurah dan Kepala Desa untuk melakukan Gerakan Kebersihan Lingkungan (gotongroyong) bersama masyarakat dilingkungan masing-masing. Sementara khusus bagi Puskesmas dan Pustu agar tetap melakukan pemeriksaan kesehatan masyarakat, Ibu dan Anak.
“ Kalau ada kejangalan yang mendapatkan penangana khusus segera melakukan koordinasibdengan RSUD Sawahlunto dan Posko Crisis Centre Corona.” Pinta Deri Asta. ** Adeks- Dinno
Leave a Reply