
Sawahlunto, Editor.- Melalui Surat Pernyataan Bencana Alam Wali Kota Sawahlunto Nomor: 360/58/KL-BPBD/SWL/2023 tertanggal 4 Mei 2023 yang menyatakan “Berdasarkan Laporan dari Kepala Desa/Kelurahan Se-Kota Sawahlunto dan seiring dengan tingginya intensitas curah hujan serta hasil kunjungan di lapangan, maka dengan ini sejak tanggal 3 s/d 4 Mei 2023 telah terjadi Bencana Alam Tanah Longsor dan Banjir 4 Kecamatan Kota Sawahlunto yang menyebabkan kerugian harta benda, kerusakan berbagai sarana dan prasarana fasilitas umum, sarana pendidikan, rumah ibadah dan rumah masyarakat yang mengakibatkan terganggunya kehidupan dan penghidupan masyarakat. Terdapat Korban Jiwa 1 (satu) orang dan Luka Ringan 2 (dua) orang.
Dilanjutkan Keputusan Wali Kota Sawahlunto Nomor: 100.3.3 3-166.2023 Tentang Penetapan Status Keadaan Darurat Bencana Tanah Longsor Di Kota Sawahlunto, yang diterbitkan tanggal 4 Mei 2023.
Dalam Keputusan Wali Kota Sawahlunto Diktum Kedua Status Keadaan Darurat Bencana yang berlaku selama 14 (empat belas) terhitung sejak tanggal 04 Mei 2023 hingga tanggal 17 Mei 2023.
Prof. Dr.Yuliandri S.H., M.H Rektor Universitas Andalas menugaskan tim Pusat Studi Bencana Universitas Andalas Prof. Ir Abdul Hakam, M.T., PhD, Prof. Dr.Eng Fauzan, S.T., M.Sc.Eng, Bayu Martanto Adji, S.T., M.T, PhD, Dr. Tesri Maideliza, M.Si, M.Sc beserta Dua orang Mahasiswa dari UKM Komite Siaga Bencana Mahasiswa Universitas Andalas (Kosbema Unand) Sri Rahayu dan Sevina Artasia untuk melakukan Survey dan Kajian Longsor di Desa Kubang Tangah, Kota Sawahlunto pada tanggal 9 Mei 2023.
Pusat Studi Bencana Universitas Andalas didukung oleh Polda Sumatera Barat, melalui Kombes Pol Drs. Johni Soeroto yang merupakan Dirbinmas Polda Sumbar yang sebelumnya sudah mengunjungi Lokasi Bencana Longsor di Desa Kubang Tangah.
Setiba di Lokasi Bencana Tim Pusat Studi Bencana dan Kosbema Unand disambut oleh Kepala Desa Kubang Tangah, BPBD Kota Sawahlunto, Dinas PUPR, Ketua KAN, Ketua Pemuda Nagari Kubang.
Diskusi yang dilakukan bersama instansi terkait membahas mengenai Penyebab Longsor yang terjadi di Desa Kubang Tangah dan upaya apa saja yang telah dilakukan oleh instansi dan masyarakat pada saat Tanggap Darurat Bencana.
Salah satu upaya Mitigasi Bencana yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Kubang Tangah membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana) sebagai satuan yang akan membantu dan melindungi masyarakat yang berada di daerah Rawan Bencana.
Pasca terjadinya Bencana Alam Tanah Longsor di Kecamatan Lembah Segar, Kota Sawahlunto, yang terjadi beberapa hari lalu, Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Suharyono, S.I.K., S.H langsung menanggapinya.
Kapolda Sumbar menyerahkan Ratusan Bantuan Kemanusiaan untuk korban Bencana Alam Tanah Longsor, Hari Rabu (10/05/2023).
Sementara Sekretaris Daerah Kota Sawahlunto Dr. dr. Ambun Kadri, MKM, di Posko Penanganan Darurat Bencana, menerima Bantuan Secara secara Simbolis dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Barat untuk Penanganan Darurat Bencana Tanah Longsor di Kota Sawahlunto, pada hari Kamis (11/05/2023).
Selanjutnya untuk Dapur Umum Posko Penanganan Darurat Bencana Tanah Longsor di Kota Sawahlunto memasak 1.050 porsi Nasi Bungkus setiap harinya.
Koordinator Dapur Umum yakni Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sawahlunto Asnofaweri, pada Jum’at (12/05/2023) menyebut Nasi Bungkus yang dimasak Dapur Umum itu diberikan kepada Pengungsi, Masyarakat Terdampak Bencana dan para Relawan.
Disisi lain Pejabat Pembuat Komitmen atas Pekerjaan Jalan Simpang Kubang-Lunto (044) Abadi Palusia, ST., MT., menyampaikan Pekerjaan secara Struktur kan tidak ada masalah. Pandangan dari Prof. Ir Abdul Hakam, M.T., PhD untuk dapat mempertimbangkan Karakter Tanah.**Leo
Leave a Reply