Arosuka, Editor.- Pemerintah Kabupaten Solok membahas masalah penyaluran pubuk bersubsidi dengan lembaga terkait dan stakeholder bertempat di Ruang Rapat Danau Diatas Setda Kab. Solok, Jum’at (07/7).
Hadir pada kesempatan itu Wakil Bupati Solok Yulfadri Nurdin, Kadis Pertanian Admaizon, OPD Terkait, Bagian Perekonomian, Dinas Koperindag, Penyalur/Distributor Pupuk di Kabupaten Solok, CV. Fajar Tani, CV.Wahana Prima Mandiri, Usaha Tani, CV. Tani Nan Dihati dan Produsen Pupuk, PT. Pupuk Iskandar Muda.
Menurut Wakil Bupati Solok, Yulfadri Nurdin pemerintah daerah Kab Solok serius menindaklanjuti permasalahan penyaluran pupup bersubsidi ini, karena Solok telah ditunjuk menjadi sentra komuditas bawang dan beras. Untuk itu dinas pertanian menyelesaikan secara internal terkait penyaluran distribusi pupuk dengan petani bersama distributor.
“Perbarui/update RDKK, sesuaikan dengan kebutuhan rill di lapangan,” tegas Yulfadri Nurdin.
Sementara itu Kadis Pertanian Admaizon dalam pengantarnya mengatakan, Kabupaten Solok telah ditetapkan sebagai sentral produksi bawang merah dan bawang putih untuk wilayah Sumatera dan penghasil beras berkualitas. Sementara kelangkaan pupuk di kalangan petani menjadi salah satu kendala dalam produktifitas.
Menanggapi hal itu Perwakilan dari Produsen PT. Pupuk Iskandar Muda, Eddy Suhamdi mengatakan, kondisi penyaluran pupuk dari produsen hingga saat ini baru pada 30%, mengingat saat ini sudah akhir semester pertama seharusnya pada kondisi yg sesungguhnya sudah dapat mencapai target 50% atau lebih.
“Kelangkaan distribusi pupuk organik saat ini, disebabkan oleh saat ini ada peralihan penanggungjawab dari PT. Pupuk Iskandar Muda ke PT. Petro Kimia Gresik dibawah koordinasi Pupuk Indonesia. Pada masa peralihan ini salah satu produsen sudah dibatasi pendistribusiannya sementara yg satu nya lagi belum melaksanakan pendistribusian,” ujarnya. ** Febrian D’Gumanti/Olga/Hms
Leave a Reply