Padang Panjang, Editor.- Pengelolaan zakat di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat berbuah BAZNas Award lagi dari pusat. Tahun 2024 ini, BAZNas Award yang diraih itu adalah kategori Kepala Daerah Pendukung Gerakan Zakat dianugrahkan kepada Penjabat (Pj) Walikota Padang Panjang, Sonny Budaya Putra.
Sebelumnya, penghargaan nasional terkait pengelolaan zakat itu diraih Padang Panjang pada 2019, era Walikota Fadly Amran. BAZNas Award yang diraih di 2019 itu kategori BAZNas Kabupaten/Kota dengan Program Pendayagunaan Zakat, Infak & Sedekah (ZIS) Terbaik dianugrahkan kepada BAZNas Kota Padang Panjang.
Terkait BAZNas Award kategori Kepala Daerah Pendukung Gerakan Zakat, penghargaan itu diserahkan oleh Ketua BAZNas (Badan Amil Zakat Nasional) Pusat, Prof. Dr. KH. Nur Ahmad atas nama Presiden RI kepada Pj.Walikota Padang Panjang, Sonny Budaya Putra di Hotel Bidakara, Jakarta 29 Februari lalu.
Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas turut hadir pada Anugrah BAZNas Award – 2024 itu. Berikut, Dubes Mesir untuk Indonesia, Ashraf Mohamed Moquib Sultan; Ketua Badan Zakat dari Mesir dan Malaysia, ungkap Ketua BAZNas Kota Padang Panjang, Syamsuarni, S.Ag, yang mendampingi Pj.Walikota Sonny ke acara tersebut.
Kepada Pj.Walikota Padang Panjang, Sony Budaya Putra dan sejumlah Walikota/Bupati lain dan Gubernur yang mendapat BAZNas Award sejenis, Nur Ahmad menyampaikan ucapan selamat. Penghargaan ini, kata Nur Ahmad, diberikan kepada kepala daerah yang peduli kegiatan pengelolaan zakat di daerahnya.
Atas penghargaan itu, Pj.Walikota Sonny berterima kasih kepada BASNas Pusat. Berikut, kepada BAZNas Kota Padang Panjang atas capaian kinerjanya mengelola zakat sejalan upaya membantu pemerintah mewujudkan kesejahteraan umat. Terima kasih pula kepada stakeholders atas dukungannya pada kegiatan BAZNas.
Perolehan BAZNas Award menurut Sonny, adalah sebuah kehormatan bagi Kota Padang Panjang. Semoga ini akan jadi motivasi bagi kita agar terus mensupport kegiatan positif BAZNas. Dan semoga pula ke depan zakat, infak dan sedekah (ZIS) yang terkumpul akan terus bertambah dalam upaya membantu mewujudkan kesejahteraan umat, terutama mengatasi kemiskinan.
Bagikan 4.017 Paket Bantuan
Terkait capaian kinerja pada 2023, keterangan Ketua BAZNas Kota Padang Panjang, Syamsuarni didampingi Wakil Ketua-I, Jasriman; Wakil Ketua-III, Mastoti; dan Sekretaris, Rafles Sama kepada Editor, Maret 2024 ini, penerimaan dari zakat, infak-sedekah tercatat sebesar Rp 4,6 miliar. Berikut, dari sisa kas tahun 2022 Rp 1,9 miliar.
Sedangkan di bagian pendistribusian, yang jadi bagian kewenangan/tugas Wakil Ketua-II, Syaiful Ardi, antara lain bantuan modal usaha berjumlah Rp 1,2 miliar. Penerima program bantuan modal usaha (atau program Padang Panjang Makmur ini) sebanyak 530 orang/KK pelaku usaha micro.
Berikut, bantuan biaya pendidikan (beasiswa) untuk 1.174 orang pelajar yang sekolah/kuliah di dalam negeri dan luar negeri seperti di Mesir sebesar Rp 2,2 miliar; bantuan biaya berobat untuk 167 orang sebesar Rp 347,1 juta; dan bantuan konsumtif untuk 2.146 keluarga Rp 1,076 miliar (lihat tabel).
Terkait persoalan banyaknya orang tua lanjut usia (Lansia) terlantar dan rumah tidak layak huni (Rutilahu) di Kota Padang Panjang, juga termasuk yang dibantu. Sesuai kemampuan BAZNas kota ini, Lansia terlantar yang dibantu 60 orang sebesar Rp 3,6 juta perorang pertahun. Untuk rehab Rutilahu sebanyak 7 unit, senilai Rp 7 juta/unit.
Soal Lansia terlantar dan Rutilahu, seperti pernah dilansir Editor sebelumnya, merupakan bagian dari persoalan sosial di Kota Padang Panjang, di samping masalah kemiskinan, pengangguran dan disabilitas. Lansia terlantar (data Dinas Sosial) sekitar 290 orang, Rutilahu (perkiraan terbaru Dinas Perkim-LH) sekitar 200-an unit.
Dari jumlah 290 orang Lansia terlantar itu, diketahui yang sudah rutin dapat bantuan dana baru 150 orang, yakni dari Pemko 90 orang, dan BAZNas 60 orang. Sedangkan soal 200an unit Rutilahu, angka itu sudah turun dari 500 unit lebih sekitar 5 tahun lalu. Karena sebagiannya sudah direhab lewat bantuan Kementerian PU-PR, Pemko Padang Panjang dan BAZNas kota ini.
Kita berharap ke depan, kata Syamsuarni, jumlah zakat, infak dan sedekah yang terkumpul lewat BAZNas Kota Padang Panjang akan meningkat. Dengan begitu, Insya Allah upaya membantu pemerintah mengatasi masaalah kemiskinan, pengangguran, Lansia terlantar, Rutilahu dan lainnya akan bisa dipercepat.
Lantas, apa upaya memacu peningkatan jumlah zakat, infak dan sedekah terkumpul lewat BAZNas Padang Panjang? Syamsuarni menyebut ada beberapa inovasi. Upaya itu, seperti dirinci oleh Wakil Ketua-I Bidang Pengumpulan ZIS, Jasriman, S.Ag, dan Sekretaris BAZNas, Drs. Rafles Sama, pertama meningkatkan sosialisasi sampai ke perantau.
Kedua, menjalin kerja sama dengan dunia usaha, seperti Swalayan dan Restoran menawarkan kepada para pembeli untuk menginfakkan uang kecil kelebihan belanjanya ke BAZNas Kota Padang Panjang. Upaya itu sudah mulai jalan di Maret 2024 ini, seperti pada Swalayan AB Mart. Infak – sedekah itu tercatat di resi belanja pembeli. Sementara terkait upaya pemberdayaan usaha mikro yang mendapat bantuan modal usaha dari BAZNas, Syamsuarni menyebut ada 2 program unggulan (Progul) dikembangkan, belakangan. Pertama, usaha kios P&D (nama program; Z.Mart). Kedua, usaha bengkel motor (Z.Auto), dan laundry. Kedua program ini masing-masing didampingi oleh seorang sarjana ekonomi.***ym/adv.—
Leave a Reply