
Padang Panjang, Editor.- Kinerja PDAM Padang Panjang dinilai tertinggi (terbaik) di antara 8 Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota/Kabupaten di Provinsi Sumatera Barat. Perolehan laba perusahaan juga naik 100 persen.
Prestasi kerja PDAM Padang Panjang pada 2021 itu terungkap dari bincang tabloid/portal Editor dengan direkturnya, Adrial terkait hasil audit BPKP-RI atas kinerja PDAM Padang Panjang di kantornya, Juli 2022 ini.
Perolehan laba PDAM Padang Panjang pada 2021, tahun pertama pimpinan Adrial itu, sebesar Rp 156 juta. Jumlah ini naik sekitar 100 % dari Rp 78 juta pada 2020, tahun terakhir pimpinan Jevie Carter di PDAM Padang Panjang.
Kenaikan laba pada 2021 lalu itu menurut Adrial, terutama karena peningkatan efisiensi di sebagian biaya operasional dan belanja. Berikut, optimalisasi penagihan rekening air, menekan kebocoran air dan bertambahnya pelanggan.
Efisiensi belanja, salah satu yang cukup besar adalah pemakaian listrik PLN pada pompa air di sebagian sumber air, yakni di Lubuk Matokuciang dan di Sungai Andok. Caranya, jika air di bak reservoar sudah penuh, mesin pompa dimatikan.
Di segi layanan air PDAM Padang Panjang kepada warga (pelanggan), juga mengalami peningkatan, baik kuantitas, juga kualitas. Tidak heran, laporan pengaduan atau keluhan dari warga (pelanggan air) semakin jauh berkurang.
Berkenaan dengan tarif air, Adrial menyebut tarif air PDAM Padang Panjang yang berlaku kini masih tarif lama, belum berubah. Baik itu untuk rumah tangga, juga bisnis (dunia usaha) dan sosial (sekolah, rumah ibadah dan panti asuhan).
Contoh, tarif air PDAM Padang Panjang untuk rumah tangga (Ruta), tarifnya masih Rp 800/M3 untuk Ruta-A (keluarga miskin), Rp 1.000/M3 (Ruta-B/ekonomi menengah), Rp 1.200/M3 (Ruta-C/mampu), dan Rp 1.400/M3 (relatif kaya).
Terkait penilaian kinerja keseluruhan pada masing-masing PDAM kota/kabupaten di Sumbar itu pada 2021, ada 8 PDAM berkinerja sehat. PDAM Padang Panjang sendiri, Alhamdulillah, nilai kinerjanya tertinggi di Sumbar, kata Adrial.** YM
Leave a Reply