Batusangkar, Editor.- Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sumbar,Riau dan Jambi melaksanakan jumpa pers dengan seluruh media baik itu cetak dan elekronik yang bertugas di Tanah Datar Senin (17/10) bertempat di ruangang pertemuan kantor tersebut.
Kegiatan itu dihadiri oleh Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi, Kepala Dinas Budparpora Marwan Kepala Dinas Perhubungan dan Informatika Abrar dan Kepala Museum Adityawarman Padang Noviyanti. Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi dalam sambutannya mengapresiasi dengan akan dilaksanakannya Pameran Matrilinial sebagai rangkaian Festival Pesona Budaya Minangkabau (FPBM) yang dihelat BPCB bekerjasama dengan Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sumatera Barat, Museum Adityawarwan Padang dan berbagai pihak ini. Selain turut menyemarakkan Festival Pesona Budaya Minangkabau juga memberi khazanah baru Tanah Datar Luhak Nan Tuo sebagai pusat peradaban adat dan budaya Minangkabau.
“Melalui pameran Matrilial ini bisa menjadi momentum pemerintah daerah dan pihak berwenang terus menggali peninggalan sejarah budaya Minangkabau dan memberi edukasi serta informasi peninggalan sejarah Minangkabau dan daerah lain di nusantara,” ujar bupati.
Berkaitan dengan FPBM, Bupati juga menyampaikan rangkaian kegiatan FPBM yang dilaksanakan 21 s/d 29 Oktober merupakan pengembangan dari Festival Pagaruyung, selain pameran matrilinial ada kegiatan Gelanggang Silih Berganti, Pacu Kuda, Pacu Jawi dan Pagaruyung Expo.
Di kesempatan tersebut bupati meminta dukungan media massa turut mensosialisasikan dan mempublikasikan kegiatan yang akan diikuti delegasi dari 19 kabupaten/kota di Sumatera Barat, provinsi tetangga dan negara Malaysia.
Untuk lebih meriah dan semarak kegiatan, bupati menghimbau seluruh aparatur dan masyarakat termasuk pengunjung memakai pakaian nuansa Minangkabau baik masa lalu maupun masa sekarang seperti baju taluak balango atau baju guntiang cino, baju basiba untuk perempuan.bagi pengunjung yang memakai pakaian yang bernuansa Minangkabau tersebut untuk mengunjungi istani basa Pagaruyung akan digratiskan pada saat acara tersebut, ungkap bupati.
Acara puncak pembukaan FPBM pada tanggal 27 Oktober 2016, menurut rencana akan dibuka langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Berbagai atraksi dan penampilan akan disuguhkan di antaranya pawai budaya, iringan pembawa jamba, tari kolosal.
Kepala Dinas Budparpora Marwan menyatakan “Sebanyak 50 penari akan memukau pengunjung. Mereka menari di atas kaca. Kini latihan dan persiapan terus dimatangkan, ujar Marwan Kadis Budparpora yang turut mendampingi bupati.
Menurutnya, penampilan penari di atas pecahan kaca merupakan ending dari 300 penari kolosal. Tari kolosal yang dibawakan mencerminkan suasana keseharian masyarakat Minangkabau. Penampilan mereka, mewakili nagari-nagari di Tanah Datar.
Sementara itu Kepala BPCB Nurmatias yang didampingi Kepala Museum Adytiwarman Padang Noviyanti menyampaikan kegiatan yang diinisiasi BPCB mempunyai beberapa agenda di antaranya pameran matrilinial, pemutaran film bioskop keliling, dialog interkatif, penampilan keroncong minang dan debus, seminar dan acara kesenian gamaik, balance madam, gandang dan ulu ambek.
“Pada helat ini, BPCB juga akan menyerahkan sejumlah benda warisan masa lalu Minangkabau yang pernah tersimpan di Istano Basa Pagaruyung namun sejak kebakaran beberapa tahun yang lalu, perawatannya dipercayakan kepada BPCB, “ terang Nurmatias.
Nurmatias menyampaikan kegiatan pameran dan dialog interaktif akan diikuti oleh 15 satker Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan seluruh Indonesia unsur dari BPCB, Balai, Balar, BPNB dan Museum, Pemprov, SKPD Tanah Datar seperti Bappeda, Dinas PU, Dinas Budparpora, wartawan, tokoh masyarakat dan budayawan.
“Untuk itu BPCB Sumbar, Riau dan Jambi mohon dukungan semua pihak untuk sukses dan terselenggaranya rangkaian acara yang melibatkan BPNB, Museum Adytiwarman, Masyarakat Sejarah Indonesia (MSI) dan Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI),” harap Nurmatias. ** Jum
Leave a Reply