Terkait Permasalahan Dengan PT Supreme Energy Muara Labuh, Ninik Mamak Pauh Duo Kirim Surat Ke Presiden Jokowi

Surat ke Presiden
Surat ke Presiden

Solok Selatan, Editor.- Usaha perjuangan ninik mamak bersama Anak Nagari Pauh Duo Kabupaten Solok Selatan dalam hal mempertahankan hak-hak mereka menyangkut ganti rugi lahan dan tuntutan lainnya terhadap PT. Supreme Energy Muara Labuh  semakin gencar dan mencuat ke publik, dimana sebelumnya mereka telah menyurati serta mendatangi lembaga  instansi terkait mulai dari tingkat Kabupaten, propinsi, bahkan  sampai ke Kementerian.

Demikian disampaikan oleh  ninik mamak Pauh Duo HB. surat

Dt. Mudo dan beberapa orang ninik mamak lainnya sewaktu dihubungi media Editor Selasa 9 Agustus 2022.

Bahkan menurut tokoh ninik mamak tersebut, tidak hanya sampai disitu, beberapa hari yang lalu mereka juga telah menyampaikan surat terbuka kepada presiden Joko Widodo. Mengenai isi surat yang ditujukan kepada  Presiden RI ke 6 tersebut yaitu, meminta bantuan untuk penyelesaian permasalahan  lahan Kelompok Anak Nagari Pauh Duo yang akan disertifikatkan oleh oknum perusahaan PT. Suprem Energy Muara Labuh ( SEML ) sementara ganti ruginya tidak dibayarkan kepada mereka.

Disamping surat yang ditujukan kepada presiden pihak mereka juga menulis surat kepada Supramu Sentosa sebagai orang nomor 1 di PT. SEML tersebut. Surat yang disampaikan kepada Petinggi Perusahaan Panas Bumi tersebut tidak hanya sebatas masalahan ganti rugi lahan, tetapi juga menyangkut 7 tuntutan mereka yang telah disampaikan pada Aksi Damai bulan Juni tahun 2021 lalu yang sampai sekarang belum ada jawabannya dari pihak Perusahaan sehingga mereka meresa dilecehkan.

Ketujuh tuntutan yang pernah mereka sampaikan pada saat aksi damai tersebut diantaranya ; diakuinya fungsi dan wewenang serta harkat dan martabat ninik mamak oleh perusahaan,  kesempatan  kerja bagi anak kemanakan, konpensasi bagi masyarakat akibat dampak pengeboran panas bumi tersebut,  ganti rugi lahan kepada yang berhak dan transparan dengan mengikut sertakan Kerapatan Adat dalam prosesnya, digantinya oknum perusahaan yang dianggap tidak beres dan arogan.

Bahkan dalam rapat ninik mamak di kantor Kerapatan Adat KAN Alam Pauh Duo pada hari Minggu 7 Agustus 2022 kemarin permasalahan tuntutan tersebut dibahas dalam rapat supaya pihak perusahaan memberikan jawaban agar para ninik mamak tidak merasa dilecehkan, karena sampai hari ini pihak perusahaan hanya diam saja tanpa peduli untuk memberikan jawaban atas tuntutan ninik mamak bersama masyarakat sewaktu aksi damai bulan Juni 2021 yang lalu.

Selanjutnya tokoh ninik mamak anggota Kerapatan Adat Nagari ( KAN ) Alam Pauh Duo itu menambahkan, perjuangan mereka akan tetap berlanjut, mereka sudah berkomitmen bahwa mereka tak akan pernah berhenti berjuang sampai kapanpun,  bahkan mereka akan menyusul surat-surat yang mereka kirim tersebut ke Jakarta dalam waktu dekat ini.

Disampaing keterangan yang diberikan oleh ninik mamak tersebut pihak Kelompok Anak Nagari Pauh Duo juga ikut memberikan keterangan kepada media Editor. Diantaranya Ketua Kelompok Anak Nagari Pauh Duo, Rezialdi.

Menurut ketua Paga Nagari Pauh Duo yang telah dikukuhkan oleh Fauzi Bahar Ketua LKAAM Sumbar tersebut,, sebagai paga Nagari dia bersama anggotanya akan tetap berjuang bersama ninik mamak mereka. Bahkan mengenai lahan mereka sebelum ganti rugi dibayarkan oleh perusahaan kepada mereka, lahan tersebut  tidak akan mereka biarkan diambilbegitu saja oleh perusahaan dan mereka siap menghadapi resiko apapun juga. Mereka tidak peduli walaupun lahan tersebut disertifikatkan karena pintarnya oknum perusahaan bermain dengan pihak Badan Pertanahan, demikian dia secara tegas menutup pembicaraannya dengan pihak media.

Mengenai polemik ganti rugi lahan antar Kelompok Anak nagari Pauh Duo dengan PT. Supreme Energy ini memang sudah lama permasalahannya, bahkan sebelumnya pihak media Editor juga telah beberapa kali memuat berita tentang persoalan yang dihadapi oleh Kelompok Anak Nagari Pauh Duo sebagai penggarap lahan yang merasa dirugikan serta dizalimi oleh oknum perusahaan tersebut.

Menurut pengakuan mereka selama ini permasalahan tersebut memang sengaja tidak dibuka  ke publik terutama pihak media karena berharap adanya komunikasi yang baik dengan pihak perusahaan, tetapi kenyataannya permasalahan semakin berlarut-larut,  dan maslah ganti rugi lahan ini sudah dimulai semenjak tahun 2019 yang lalu. Maka sudah saatnya perjuangan mereka secara terbuka kepublik dengan segala cara akan mereka lakukan, orang banyak mengetahuinya bahwa masyarakat Pauh Duo sedang diperbodoh oleh pihak oknum yang sedang menumpahkan ambisius mereka. Karena mereka sangat yakin dengan kata orang bijak, walaupun kebohongan itu berlari secepat kilat, namun suatu saat kebenaran akan tetap menyusulnya.** Sus

[tribulant_slideshow gallery_id=”3″]

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*