Obyek Wisata Pasaman Makin Tacelak

Museum Tuanku Imam Bonjol.
Museum Tuanku Imam Bonjol.

Pasaman, Editor.- Kabupaten Pasaman merupakan salah satu dari 19 Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Madina dan Kabupaten Padang Lawas (Provinsi Sumut) serta Kabupaten Rokan Hulu (Riau) juga berbatasan dengan Kabupaten Pasaman Barat,Agam dan Lima Puluh Kota.

Kabupaten Pasaman memiliki luas 394,763 Ha dengan topografi alam pergunungan,berbukit dan bergelombang sehingga menghasilkan keindahan dan keunikan alam yang luar biasa.

Selain memiliki keindahan, Pasaman juga memiliki keunikan yang tidak dimiliki daerah lain yaitu adalah  berada di titik O bumi yakni dilewati oleh garis khatulistiwa tepatnya di Kecamatan Bonjol,lebih kurang 60 menit perjalanan dari Bukit Tinggi. Pada titik khatulistiwa ini dibangunlah Taman Wisata Equator dan Bola Dunia yang besar ditengah Jalan Lintas Sumatera.

Dua kali setahun pada Maret dan September terjadi fanomena alam yang sangat langka, dimana matahari sejajar dengan garis tengah bumi sehingga setiap benda yang berada pada garis khatulustiwa tidak memiliki bayangan untuk sesaat itu yang dinamakan “Titik Kulminasi” yang baru minggu lalu tanggal 23 September 2022 dilaksanakan dengan meriah dan sukses oleh Pemkab Pasaman.

Kabupaten Pasaman juga memiliki potensi wisata alam lain yang tidak kalah menarik yaitu Rimbo Panti yang memiliki kawasan wisata air panas yang sudah cukup terkenal secara nasional hingga mancara negara.

Kolam air panas Rimbo Panti dilayakini masyrakat setempat bisa menyembuhkan beberapa penyakit kulit ini.serta memiliki lebih 500 jenis tumbuhan tropis dan fauna seperti Harimau Sumatera,Tapir serta beraneka spesies burung.

Wisata alam lain yang bisa memanjakan pengunjung di Pasaman, ado destinasi wisata bunga di Puncak Tonang, Lubuk Sikaping, air terjun 7 tingkat di Rao Utara. Juga ada pemandian alam Bula’an Indah di Kecamatan Simpang Alahan Mati yang terkenal ‘aianyo janiah,ikannyo jinak’ serta Ikan Banyak Lubuak Bunta di Nagari Koto Kaciak,Kec Bonjol.

Wisata sejarah dan budaya juga lengkap di Ranah Pasaman SAIYO,mulai dari Prasasti Kubu Sutan, di Nagari Lubuak Layang, Rao Selatan, juga ada candi peninggalan dari Abad ke XII peninggalan kerajaan Hindu-Budha yaitu Candi Tanjung Medan, di Petok Nagari Panti Selatan.

Wisata sejarah yang paling fanomenal di Pasaman Adalah Museum Tuanku Imam Bonjol, yang berada dalam komplek Taman Equator. Sebagai tempat penyimpanan benda benda pusaka sejarah Perjuangan Tuanku Imam Bonjol saat pedang paderi melawan kolonial Belanda.

Museum ini dibangun awal tahun 1990an dengan bentuk 8 Gonjong, melambangkan Budaya Minang. Bangunan dua lantai ini dengan 48 tonggak serta dihiasi ukiran yang mengandung falsafah,sejarah dan budaya Pasaman.

Pasaman memiliki budaya yang heterogen, karena terdiri dari dua suku besar yakni Minangkabau dan Mandailing yang selalu berdampingan dengan damai dan bersinergi.

Banyak kesenian tradisional yang bisa menarik minat wisatawan, seperti gondang sembilan dari etnik mandailing diarah utara dan diki pano,randai atau ronggiang dari etnik minang di arah selatan.

Anugrah Allah SWT berupa keindahan alam dan keheterogean ini jika diekploitasi dengan baik sehingga menjadi Destinasi Wisata yang menarik kunjungan turis mancara negara maupun lokal. merupakan potensi besar untuk meningkatkan PAD, mengerakkan ekonomi masyarakat,bisa melahirkan lapangan kerja serta menumbuh kembangkan UMKM.

Memahami potensi pariwisata yang luar biasa, Pemerintah Daerah Kabupaten Pasamab dibawah kepemimpinan Bupati H.Benny Utama dan Wabup Sabar AS makin serius berbenah untuk memajukan sektor pariwisata.

Ternyata tidak mudah, banyak kendala dan halangan tapi disinilah nampak “Lakek Tangan” seorang Bupati Benny Utama.

Secara bertahap, belum dua tahun kepemimpinan bliau, Pariwisata Pasaman makin menggeliat, Pasaman makin dikenal oleh orang luar, banyak penghargaan bergengsi diraih Pemda dalam memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Banyak langkah nyata sudah dilakukan baik kebijakan maupun penganggaran, perbaikan infrastruktur pendukung, promosi yang tiada henti dengan menggelar berbagai iven wisata seperti ‘Land of Equator’, serta pelatihan pelaku pariwisata sehingga para pelaku pariwisata Pasaman memiliki mindset yang maju dan berwawasan serta mampu bersaing diera global dengan tetap mengedepankan kearifan lokal.

Kegigigan pemda menciptakan Destinasi Wisata perlu di apresiasi dan butuh dukungan semua pihak baik pemangku kebijakan,ninik mamak, tokoh masyarakat, pemuda dan bundo kanduang sehingga tercipta “Pasaman yang Lebih Baik dan Bermartabat”. ** Saiful Amri

Share
Previous Image
Next Image

info heading

info content

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*