
Batusangkar, Editor.- Hujan yang mengguyur Kota Batusangkar tidak menyurutkan keinginnan masyarakat Tanah Datar untuk menyaksikan acara penutupan Festival Pesona Budaya Minangkabau (FPBM) yang dipusatkan di Lapangan Cindua Mato, pada Minggu malam (2/12).
Ratusan masyarakat Tanah Datar yang berdatangan dari beberapa kecamatan dan juga dari daerah lain menyaksikan acara penutupan tersebut yang juga dihibur oleh artris Minang Kintani.
Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi dalam sambutannya pada acara penutupan tersebut menyatakan.Lahir dengan nama Festival Pagaruyung tahun 2015 lalu dan atas desakan masyarakat Tanah Datar maka Festival Pagaruyung tersebut sekarang telah berobah menjadi Festifal Pesona Budaya Minangkabau (FPBM) dengan harapan seluruh masyarakat Minang dimana saja berada ,bisa berpartisipasi dalam kegiatan tahunan ini ,seperti saudara kita yang dari Riau,Malaysia dan juga dari seluruh Sumatera Barat.
Apa yang menjadi cita-cita itu sudah tercapai dalam pelaksanaan FPBM tahun ini, karena FPBM tahun ini diikuti oleh saudara kita dari Malaysia, Berunai Darussalam,Riau juga diikuti oleh Raja-raja se Nusantara dalam suatu acara Festival Keraton Nusantara yang tahun ini di adakan di kota Batusangkar.Selama lima hari ini para raja-raja se nusantara tersebut berbaur dengan masyarakat Tanah Datar ,ungkap Irdinansyah.
Selanjutnya Irdinansyah menyatakan, selama 5 hari pelaksanaan Festival Pesona Budaya Minangkabau ini dilaksanakan di Kota Batusangkar diperkirakan sebanyak 5000 orang wisatawan telah berkunjung, khususnya ke kota Batusangkar dan umumnya kabupaten Tanah Datar dan hal ini jelas berdampak dengan aktifitas ekonimi masyarakat. Bayangkan saja .ada lima ribu tamu selama lima hari berada di Batusangkar khusunya dan Tanah datar umumnya membelanjakan uangnya untuk membeli kuliner dan aksesoris perorangnya Rp 100 ribu saja sudah berapa ratus juta mereka meninggalkan uangnya di Tanah Datar dan hal ini akan meningkatkan perputaran ekonomi masyarakat
Namun ada juga segelintir masyarakat yang berpendapat bawa FPBM ini tidak memberikan manfaat yang nyata bagi masyarkat .” Hal ini harus kita bantah di contohkan saja, seperti angkot yang mana pada hari biasa tidak ada event ini mereka beroperasi hanya sampai pukul 5 sore tetapi pada saat ini dengan adanya FPBM ini mereka beroperasi sampai malam.” ujar Irdinansyah.
Selanjutnya Irdinansyah menambahkan .Selaku Kepala Daerah saya akan tetap memperjuangkan agar tahun depan FPBM ini terus dilaksanakan gunanya adalah untuk menggaet para wisatawan berkunjung ke Tanah datar dengan event-event yang menarik walaupun kegiatan ini membutuhkan biaya. Dari itu kita membutuhkan dukungan dari semua fihak baik pemerintah maupun swasta dan juga masyarakat.
Atas kesuksesan acara FPBM ini saya atas nama pemerintah daerah mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara FPBM tahun 2018 ini.
“Alhamdulilah selama lima hari pelaksanaan event ini berjalan dengan lancar dan sukses dan kalau ada kekurangan disana sini Insya Alalah untuk selanjutnya akan kita evaluasi supaya lebih baik lagi kedepannya,” ujar Bupati mengakhiri
Sebelumnya Ketua Pelaksana Hardiman yang juga menjabat sebagai Sekretaris Daerah melaporkan baeasanya kegiatan FPBM tahun 2018 ini dilaksanakan selama lima hari mulai dari tanggal 28 Nopember sampai dengan tanggal 2 Desember 2018 berjalan dengan aman,lancar dan sukses walaupun cuaca tidak bersahabat.
Adapun rangkaian kegiatan selama festifal berjalan terlaksana dengan baik.Peserta festival cukup antusias dan juga banyak dikunjungi oleh para penonton dan dalam acara FPBM ini kita telah memecahkan rekor MURI dengan kegiatan minum kopi Daun Kawa serentak sebanyak 4000 orang peserta Festival Pesona Budaya Minangkabau ini, ungkap Hardiman
Acara penutupan FPMB ini ditandai dengan pemukulan gendang Tansa oleh Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi bersama Damdim 0307 Tanah Datar,Forkopinda dan kepala OPD lainnya. ** Jum
Leave a Reply