Lulusan PTN dan PTS di Sumbar Cukup Berkualitas, Tapi Kurang Diberi Peluang Oleh Industri

Hendri Nofrianto.
Hendri Nofrianto.

Padang, Editor.- Lulusan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Kota Padang khususnya dan Sumbar pada umumnya cukup berkualitas. Tetapi antara outcome dengan output tak sebanding. Sementara peluang pada industri tak bisa diandalkan.

Penegasan itu disampaikan Rektor Institut Teknologi Padang  (ITP) Hendri Nofrianto saat dijumpai di ruang kerjanya, Senin (7/10).

Menurut Rektor ITP Hendri Nofrianto, di Sumbar minim industri. Sementara bagi PTS tak ada pendanaan untuk riset. Apalagi dari Kementerian Riset dan Teknologi-Pendidikan Tinggi/Kemenristek Dikti, dana terbatas.

Berkaca pada negara yang telah maju, program Penelitian dan Pengembangan (Litbang) dari perusahaan industri diserahkan pada perguruan tinggi untuk melakukan program Litbang itu. Tetapi di Indonesia pada umumnya dan Sumbar khususnya tak demikian. Di Indonesia perusahaan industri punya Litbang, sendiri.

Bagaimana peluang buat perguruan tinggi, terlebih lagi bagi peluang buat PTS sangat minim sekali. Jika, dibandingkan jumlah PTN dan PTS yang ada sekitar 102 lebih di Indonesia.

“Seharusnya, perusahaan industri yang ada di Kota Padang dapat memberi peluang dalam hal kerjasama Litbang,” jelas Hendri Nofrianto.

Dengan cara itu, lanjutnya, maka PTS merasa ter-suport oleh pendanaan dari program Litbang industri.  Jika telah tercipta kerjasama Litbang industri dengan perguruan tinggi, itu baru pas.

Rektor ITP Hendri Nofrianto berharap, peluang kerjasama antara industri dengan perguruan tinggi jangan hanya saja diberikan peluang itu pada PTN saja, tetapi PTS juga ada yang bagus.

Berkisah tentang lawatan studinya ke negara Belanda satu tahun yang lalu, Hendri Nofrianto mengatakan, ada sebuah gedung berlantai 8 yang diperuntukkan buat riset bagi perguruan tinggi dan industri. Sehingga perguruan tinggi dan industri di Belanda punya peluang untuk memacu SDM serta memperoleh pendanaan.

“Ada peluang untuk exchange dan permintaan mahasiswa ITP ada ke Jepang tetapi tak punya dana bisa membiayai. Sekaitan dengan itu pula pemberdayaan dari PTN juga belum ada, dimana seharusnya, PTN juga perlu memberikan perhatian terhadap PTS dengan berbagai program tertentu yang bisa saling mensuport. Namun, sampai sekarang PTS belum dapat perhatian dari PTN yang terkenal lebih maju, ,” kata Hendri Nofianto. ** Obral Chaniago

[tribulant_slideshow gallery_id=”3″]

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*